Sunday, 9 August 2015

TIDUR

I. TIDUR SEBUAH TANDA KEKUASAAN ALLAH

Allah ber firman:
Sleep Hygiene and Your Child | Brian Fulton – Registered Massage ...Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (QS. Ar-Ruum: 23).
Allah juga ber firman:
Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. (QS. An-Naba': 9).
Imam Ibnu Katsir berkata:

"Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian di waktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang". (Tafsir Ibrur Katsir 3/402).


II. ADAB TIDUR

1. Anjuran Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir: "Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur". (Nihayah Fi Ghoribil Hadits 4/133)
Berdasarkan hadits:
Dari Sahl Bin Sa'd dia berkata: "Tdaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum'at". (HR. Bukhari 939 dan Muslim 859)

Juga Rasulullah bersabda:
"Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah". (HR. Abu Nu'aim dalam At-Thib: 12/1, Thabrani dalam Al-Ausath: 2725, dihasankan oleh AlAlbani dalam As-Shahihah: 1647)
Al-Ha zh Ibnu Hajar berkata:
"Hadits diatas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya". (Fatlul Bari: 11/ 83)

2. Tidur di awal malam
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidurnya beliau paling sempurna dan paling bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam.

Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur:
"Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Maimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rasulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur". (HR. Muslim: 763)

3. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya' dan bercakap-cakap setelahnya. (HR. Bukhari 568 dan Muslim: 647)

Al-Hafid zh lbnu Hajar berkata:
"Dibencinya tidur sebelum Isya' karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya' hingga keluar waktunya, adapun bercakap cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam". (Fathul Bari 1/278)

Kemudian Al-Ha fizh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya' dikhususkan pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya. (Fathul Bari 1/278)
Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin. (HR. Tirmidzi 169, Ahmad 1115, dishahihkan oleh AI-Albani dalam As-Shahihah, 2781)

4. Menutup pintu, mematikan api dan lampu Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian. (HR. Bukhari 6296 dan Muslim 2012)

Juga berdasarkan hadits:
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur". (HR. Bukhari 6293)

Imam Al-Qurthubi berkata:
"Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahulu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa
yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!". (Fathul Bari 11/103)

Perhatian: Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan preventif sebelum terjadt kebakaran, apabila aman dan kebakaran seperti keadaan lampu-lampu masa kini maka tidaklah mengapa menghidupkannya. (Lihat Syarah Shahih Muslim 13/163)

5. Berwudhu
Berdasarkan hadits:
Dari Baro' Bin 'Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat". (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)

Imam Nawawi berkata:
"Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri
dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur". (Syarah Shahih Muslim 17/197)

6. Mengebuti tempat tidur
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya". (HR. Bukhari 6320 dan Muslim 2714)


7. Larangan tidur satu selimut Berdasarkan hadits:
Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut". (HR. Muslim 339 dan Tirmidzi 2793)


8. Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata:
"Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan". (Zaadul Ma'ad 1/150)

Rasulullah bersabda:
Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan! (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)

9. Membaca Ayat AI-Qur’an
Dianjurkan bagi setiap orang yang hendak tidur untuk membaca ayat-ayat AI-Qur'an terlebih dahulu, diantaranya:
1. Membaca Ayat kursi
2. Membaca surat Al-lkhlas, AI-Falaq, An-Naas
3. Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan hadits:
Dari Abu Mas'ud Al Badriyyi bahwasanya Rasulullah bersabda: "Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah barang siapa yang membacanya diwaktu malam maka akan mencukupinya". (HR. Bukhari 4008 dan Muslim 807)

10. Membaca Do’a

11. Apa yang harus dilakukan jika bermimpi?
Dari Abdullah Bin Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedamgkam mimpi yang buruk dari syaithon, maka apabila salah seoratg diantara kalian mimpi buruk hendaklah ia meludah kearah kiri dan mohonlah perlindumgan kepada Allah dari kejelekannya, sesungguhnya hal itu tidak akan memadhorotinya". (HR. Bukhari 3292 dan Muslim 2261)

12. Dibencinya tidur telungkup Berdasarkan hadits:
Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata:
Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu diamembangunkanku dengan kakinya seraya berkala: Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupun mengangkat kepalaku ternyata beliau adalah Nabi. (HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Adab Mufrod 905, lihat Al-Misykah 4719)

14. Do’a ketika bangun tidur
Ketika bangun dari tidur hendaklah kita berdo'a:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setetah sebelumnya mematikan kami dan hanya kepadaNya kami akan dibangkitkan ". (HR. Bukhari 6312, Abu Dawud 5049, Tirmidzi 3417, Ibnu Majah 3880)

Demikianlah pembahasan kita kali ini, akhirmya kita memohon kepada Allah taufi k dan
hidayah-Nya agar tetap istiqomah dialas jalan-Nya. Amiin. Wallahu A'lam,

No comments:

Post a Comment

ini komentar