Monday, 10 August 2015

Bila Al Qur'an bisa bicara

Bila Al Qur'an bisa bicara !


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan sucI aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan  rumahmu Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu... pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah) Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah Waktupun cepat berlalu.. aku menjadi semakin kusam dalam lemariMengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku. Apakah Koran, TV, radio komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan yang akan membantu engkau membela diri Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu, letakkan aku selalu di depan meja kerjamu, agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari Separti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Hati Ibarat Rumah
Ada tiga macam rumah, Pertama Rumah raja, di dalamnya ada simpanannya, tabungannya serta perhiasannya. Kedua Rumah hamba, di dalamnya ada simpanan, tabungan dan perhiasan yang tidak separti yang dimiliki seorang raja. Dan ketiga adalah Rumah kosong, tidak ada isinya.

Jika datang seorang pencuri, rumah mana yang akan dimasukinya?

Apabila anda menjawab, ia akan masuk rumah yang kosong, tentu suatu hal yang tidak masuk akal, karena rumah kosong tidak ada barang yang bisa dicurinya. 
Karena itulah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu, bahwa ada orang-orang Yahudi mengklaim bahwa di dalam shalat, mereka 'tidak pernah terganggu', Maka Ibnu Abbas berkata: "Apakah yang bisa dikerjakan oleh syetan dalam rumah yang sudah rusak ?" 
Bila jawaban anda adalah: "Pencuri itu akan masuk rumah raja." Hal tersebut bagaikan sesuatu yang hampir mustahil, karena tentunya rumah raja dijaga oleh penjaga dan tentara, sehingga pencuri tidak bisa mendekatinya.

Bagaimana mungkin pencuri tersebut mendekatinya sementara para penjaga dan tentara senantiasa siap siaga di sekitar raja ? 
Sekarang tinggal rumah ketiga, maka hendaklah orang-orang berakal memperhatikan permisalan ini sebaik-baiknya, dan menganalogikannya (rumah) dengan hati, karena inilah yang dimaksudkannya. 
Hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik, adalah rumah setan, yang telah menjadikannya sebagai benteng bagi dirinya dan sebagai tempat tinggalnya. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu sementara yang ada didalamnya hanyalah peninggalan setan, simpanannya dan gangguannya ? (rumah ketiga).

Hati yang telah dipenuhi dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala dan keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya dan selalu malu darinya, Syetan mana yang berani memasuki hati ini? Bila ada yang ingin mencuri sesuatu darinya, apa yang akan dicurinya ? (rumah pertama). 
Hati yang di dalamnya ada tauhid Allah, mengarti tentang Allah, mencintaiNya, dan beriman kepadaNya, serta membenarkan janjiNya, Namun di dalamnya ada pula syahwat, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik. Hati ini ada diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma'rifah dan kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa nafsu dan tabiat tercela.(rumah kedua) 
Hati semacam inilah yang dicari oleh syetan dan diinginkannya. Dan Allah memberikan pertolongan-Nya kepada yang dikehendakiNya. "Dan kemenanganmu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi maha bijaksana." (Ali Imran:126) 
Syetan tidak bisa mengganggunya kecuali dengan senjata yang dimilikinya, yang dengannya ia masuk dalam hati. Di dalam hati separti ini syetan mendapati senjata-senjatanya yang berupa syahwat, syubhat, khayalan-khayalan dan angan-angan dusta yang berada di dalam hati.

Saat memasukinya, syetan mendapati senjata-senjata tersebut dan mengambilnya serta menjadikannya menetap di hati. Apabila seorang hamba mempunyai benteng keimanan yang mengimbangi serangan tersebut, dan kekuatannya melebihi kekuatan penyerangnya, maka ia akan mampu mengalahkan syetan. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata.




Indahnya Kasih Sayang

Mahasuci ALLAH, Zat yang Maha Mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut, dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut. 
Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang ALLAH Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masih hidup kasih sayang di kalbunya.
Karenanya, tidak bisa tidak, kita harus berjuang dengan sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Tidak berlebihan jikalau kita mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari kisah-kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk memperhaikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yang rela bersusah-payah membacakan buku, koran, atau juga surat kepada orang-orang tuna netra, sehingga mereka bisa belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "ALLAH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (ALLAH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti." (H.R. Muslim).
Dari hadis ini nampaklah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karenanya, sudah sepantasnya jikalau kita merindukan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ALLAH SWT, tanyakanlah kembali pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu untuk saling berkasih sayang bersama makhluk lain ?
Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.


Sama pula separti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya separti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya.
Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita mengawalinya dengan menyayangi diri kita dulu. Mulailah dengan menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya bertanya-tanya:  Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar nyala api jahannam ?
Tataplah hitamnya mata kita, apakah mata ini, mata yang bisa menatap ALLAH, menatap Rasulullah SAW, menatap para kekasih ALLAH di surga kelak, atau malah akan terburai karena kemaksiyatan yang pernah dilakukannya ?
Rabalah bibir manis kita, apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yang lidahnya akan menjulur tercabik-cabik ?!
Perhatikan tubuh tegap kita, apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana, sehingga layak berdampingan dengan si pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh ini malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama hangusnya batu-batu di kerak neraka jahannam ?
Ketika memandang kaki, tanyakanlah apakah ia senantiasa melangkah di jalan ALLAH sehingga berhak menginjakkannya di surga kelak, atau malah akan dicabik-cabik pisau berduri. 
Memandang mulusnya kulit kita, renungkanlah apakah kulit ini akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam karena gosong dijilat lidah api jahannam ? 
Mudah-mudahan dengan bercermin sambil menafakuri diri, kita akan lebih mempunyai kekuatan untuk menjaga diri kita. 
Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan ALLAH, sebab tidaklah ALLAH menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang ALLAH ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari ALLAH adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada ALLAH, tetapi ALLAH malah mencapnya sebagai ahli neraka, mengapa ? Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga ia tidak bisa mencari makan dan tidak pula diberi makan oleh si ahli ibadah ini. Akhirnya mati kelaparanlah si kucing ini. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah, laknat ALLAH tetap menimpa si ahli ibadah ini, dan ALLAH menetapkannya sebagai seorang ahli neraka, tiada lain karena tidak hidup kasih sayang di kalbunya
Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yang berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya seakan sedang merasakan kehausan yang luar biasa. Walau tidak mungkin terjangkau kerena dalamnya air di oase itu, anjing itu tetap berusaha menjangkaunya, tapi tidak dapat. Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk menolongnya. Dibukalah slopnya untuk dipakai menceduk air, setelah air didapat, diberikannya pada anjing yang kehausan tersebut. Subhanallah, dengan ijin ALLAH, terampunilah dosa wanita ini.
Demikianlah, jikalau hati kita mampu meraba derita makhluk lain, insya ALLAH keinginan untuk berbuat baik akan muncul dengan sendirinya.

Kisah lain, ketika suatu waktu ada seseorang terkena penyakit tumor yang sudah menahun. Karena tidak punya biaya untuk berobat, maka berkunjunglah ia kepada orang-orang yang dianggapnya mampu memberi pinjaman biaya.
Bagi orang yang tidak hidup kasih sayang di kalbunya, ketika datang orang yang akan meminjam uang ini, justru yang terlintas dalam pikirannya seolah-olah harta yang dimilikinya akan diambil oleh dia, bukannya memberi, malah dia ketakutan akan hartanya karena disangkanya akan habis atau bahkan jatuh miskin. 
Tetapi bagi seorang hamba yang tumbuh kasih sayang di kalbunya, ketika datang yang akan meminjam uang, justru yang muncul rasa iba terhadap penderitaan orang lain. Bahkan jauh di lubuk hatinya yang paling dalam akan membayangkan bagaimana jikalau yang menderita itu dirinya. Terlebih lagi dia sangat menyadari ada hak orang lain yang dititipkan ALLAH dalam hartanya. Karenanya dia begitu ringan memberikan sesuatu kepada orang yang memang membutuhkan bantuannya.

Ingatlah, hidupnya hati hanya dapat dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia ini cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Tidak ada salahnya kita berpikir terus dan bekerja keras untuk menghidupkan kasih sayang di hati ini. Insya ALLAH bagi yang telah tumbuh kasih sayang di kalbunya, ALLAH Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya mencari nafkah dan ringan pula dalam menafkahkannya di jalan ALLAH, ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkannya kepada orang lain, ringan dalam melatih kemampuan bela diri dan ringan pula dalam membela orang lain yang teraniaya, Subhanallah.

Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang adalah dengan melakukan banyak silaturahmi kepada orang-orang yang dilanda kesulitan, datang ke daerah terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang teraniaya, separti di Bosnia, Checnya, Ambon, Halmahera, atau di tempat-tempat lainnya.
Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh di bawah kita, insya ALLAH hati kita akan melembut karena senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan orang-orang kaya, orang-orang terkenal, para artis, atau orang-orang elit lainnya, karena yang akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini, Masya ALLAH.


Kecantikan Wanita

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.
Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.
Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.


Nasehat Imam Al-Ghozali  
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan Sholat". Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukaiperasaan saudaranya sendiri.

Nasehat Nabi Kepada Muads Bin Jabal
·         Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :
·         Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin. 
·         Bacalah Al-Qur'an.
·         Tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.  Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain. 
·         Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka. 
·         Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat. 
·         Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik. 
·         Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain. 
·         Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain. 
·         Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu. 
Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."
Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."
Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan separti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya ?"
Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."


Cerita Dari Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!". Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengarti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan."

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

 "Barangsiapa yg murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dlm
kekafiran, maka mereka itulah yg sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
(2:217)

Ayat Al-Qur’an di atas merupakan suatu peringatan dan ancaman kpd org yg murtad, bahwa mereka akan rugi seruginya di dunia dan di akhirat. Malah Allah swt dgn tegas menyatakan di dlm ayat itu bahawa orang2 murtad itu tempatnya telah jelas iaitu di dlm neraka yg akan kekal selama-lamanya.

Kerana kemaslahatan dan kepentingan manusia, persoalan menukar agama dari Islam kepada lainnya perlu diberi kawalan yang ketat dan rapi.
Orang-orang Islam tidak dibenarkan menukar agamanya samasekali. Sesiapa yang menukar juga, maka menurut undang-undang Islam hukuman yang wajib dijatuhkan ke atas mereka adalah bunuh.


Rasulullah s.a.w. bersabda;

Maksudnya:
Sesiapa (orang Islam) yang menukar agamanya maka bunahlah ia. (Riwayat kebanyakan Ahl Sunan)
        
Ketika Rasulullah s.a.w. menghantar sahabatnya yang bernama Mu'az bin
Jabal ke Yaman di zamannya untuk menjadi hakim di sana; Rasulullah s.a.w mengingatkan Mu'az jika sekiranya kamu dapati ada orang-orang yang murtad maka bunuhlah ia.

Abu Bakar (r.a.) ketika menjadi khalifah, selepas wafatnya Rasulullah s.a.w telah memerangi orang-orang murtad di zaman tersebut. Sahabat-sahabat semuanya tidak ada yang membantah, malah turut sama memerangi orang-orang murtad itu, hingga keadaan kembali tenang semula.

Ulama lslam seluruhnya berijmak mengatakan bahawa sememangnya hukuman keatas orang yang murtad adalah bunuh.

Murtad boleh terjadi dengan pengakuan yang jelas dari seseorang, atau
dengan perbuatan yang boleh disabitkan sebagai murtad. Dalam melaksanakan hukuman yang bunuh ke atas orang-orang murtad itu bukanlah boleh dibuat dengan sewenang-wenangnya. Jika berlaku kes murtad, maka pihak yang berkuasa perlu membicarakan kes-kes itu dengan sejelas-jelasnya. Sekiranya di dalam soal jawab akan sebab mengapa mereka menjadi murtad ternyata bahawa mereka telah tersalah faham terhadap Islam atau terpengaruh dengan dakyah jahat musuh musuh Islam, maka mereka boleh dianggap telah kembali semula kepada Islam dengan bertaubat setelah berpuashati dengan keterangan-keterangan dan jawaban jawaban yang diberikan kepada mereka.

Apabila Islam menghukum bunuh terhadap orang-orang yang murtad, maka persoalan sudah pasti akan timbul; tidakkah hukuman bunuh itu terlalu berat, untuk dikenakan ke atas orang-orang yang murtad.

Dengan mengatakan hukuman yang berat itu, tidakkah berarti tidak ada kebebasan beragama di dalam Islam ?      

Bagi persoalan pertama kita perlu menginsafi bahawa seseorang yang
murtad sebenarnya adalah seorang yang telah memilih jalan sesat dengan meninggalkan jalan yang benar. Bagi pemerintah Islam yang telah yakin dengan Islam sebagai jalan yang benar, apakah akan rela membiarkan seseorang itu sesat setelah ia berada di atas kebenaran. Membiarkan seseorang itu hanyut di dalam kesesatan dan kebinasaan adalah suatu kesalahan besar. Oleh yang demikian pemerintah mesti mengembalikan seorang yang sesat kepada kebenaran yang telah pun ia temui kebenaran itu. Jika tidak berjaya dikembalikan orang tersebut kepada kebenaran, maka itu berarti bahawa orang tersebut sebenarnya seorang yang membawa penyakit yang merbahaya. Penyakit itu bukan sahaja akan membinasakan dirinya seorang, malah akan membinasakan orang lain pula. Mungkin masyarakat dan negara seluruhnya. Oleh yang demikian apakah wajar orang tersebut akan dibiarkan untuk ia memusnahkan dirinya dan masyarakat juga negara. Atau akan dicari jalan yang paling ringan untuk mengatasi masalah itu. Yang paling ringan ialah membunuh orang itu, supaya terselamat orang lain dari bahaya yang dibawa olehnya.

Dalam hidup kita sehari-hari, kita selalu melihat ada anggota-anggota badan manusia yang berpenyakit dan cacat dipotong oleh doktor kerana telah diyakini bahawa jika anggota yang cacat itu tidak dipotong maka akan merebak ke anggota lain yang sihat. Begitu juga kita melihat ada manusia yang dihukum bunuh kerana kesalahan-kesalahan tertentu yang perlu dihukum bunuh, yang jika tidak dibunuh maka masyarakat akan terancam. Jika kita telah menerima semuanya itu maka demikian juga dengan masalah menghukum bunuh orang yang murtad itu.

Bagi persoalan yang kedua bersabit dengan kebebasan beragama, maka perlulah difahami terlebih dahulu benar-benar bahawa yang sebenarnya tidak ada di dalam dunia ini apa yang dinamakan kebebasan mutlak. Apa yang disebut sebagai kebebasan di dalam dunia ini semuanya terikat. Sekiranya kebebasan tidak terikat atau disekat maka akan hancur leburlah
masyarakat seluruhnya. Sebagai contohnya. Di dalam negara demokrasi setiap rakyat bebas bersuara dan bebas mengeluarkan pendapat. Akan tetapi apakah apa sahaja dapat disuarakan dan apa sahaja jenis pendapat
boleh dikeluarkan? Tentu sekali tidak, begitulah juga dengan contoh contoh yang lain. Demikian juga halnya dengan kebebasan beragama. Ia bukan berarti bebas sebebas-bebasaya dalam beragama sama ada hendak menganut satu agama atau meninggalkan sesuatu agama dengan mudah tanpa sekatan. Kebebasan beragama di dalam Islam berarti seseorang itu sebelum ia memeluk agama Islam ia bebas beragama apa sahaja. Bebas pula mengamalkan ajaran-ajaran agama yang ia anut. Ia juga bebas sama ada untuk memeluk Islam atau pun tidak. Dalam Islam tidak boleh dipaksa seseorang itu memeluk Islam. Akan tetapi sebelum memeluk Islam hendaklah difahami benar-henar bahawa apabila telah memeluk agama Islam maka tidak lagi boleh keluar dari agama itu. Jika ia keluar juga maka hukuman telah ditetapkan separti yang tersebut tadi.

Contoh kebebasan separti yang disebutkan di atas bolehlah dicontohkan dengan kebebasan warganegara Malaysia, sama ada hendak menyertai perkhidmatan polis atau tentera, bagi orang yang layak dan peluang terbuka untuk berhuat demikian. Menyertai perkbidmatan polis atau tentera adalah bebas. Akan tetapi setelah menerima perkhidmatan itu dengan segala syarat-syaratnya, apakah seseorang itu akan bebas sama ada hendak mengikuti arahan-arahan atau pun meninggalkan perkhidmatan itu dengan sewenang-wenang. Kita semua faham bahawa setelah menerima dan memasuki perkhidmatan-perkhidmatan berkenaan, undang undang dan peraturan menjadi pengawal utama yang mengikat kebebasan seseorang, sesiapa yung melanggar peraturan-peraturan tersebut maka ia tetap diajar hukum. Demikian dengan kebebasan beragama di dalam Islam.

[Manusia & Islam by Prof Dr. Harun Din]



Shalat

Shalat adalah salah satu ibadat yang penting diantara sekian banyak ibadat yang ada dalam ajaran islam.Ia merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang telah baligh. Wajib dalam arti harus dilaksanakan, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Baik dalam perjalanan maupun dalam keadaan sakit. Seberat apapun sakit yang kita alami Shalat tidak boleh ditinggalkan. Bahkan dalam situasi perang pun Shalat berhukum wajib. Dalam arti kata, selagi nyawa masih melekat dibadan, selagi kita masih hidup, Shalat wajib dilaksanakan. Berarti Shalat hanya boleh ditinggalkan, bilamana kita telah meninggal dunia.

Demikian betul Islam mengatur agar hubungan antara makhluk dengan Khaliknya tidak terputus. Sekurang-kurangnya lima kali sehari semalam.

Namun disebalik keharusan dan kewajiban Shalat dalam kondisi situasi bagaimanapun itu, Allah SWT memberi keringanan (rukhsah) kepada hambanya. Shalat itu wajib dilaksanakan sesuai dengan kemampuan kita, dalam kondisi dan situasi yang sedang dialami. Allah tidaklah akan membebani kecuali semampunya. Sehingga dalam ajaran Islam ada diajarkan cara Shalat dalam beberapa keadaan. Misalnya Shalat bagi orang sakit boleh duduk kalau tidak sanggup berdiri, atau berbaring atau cukup dengan isyarat kalau memang itu maksimal kemampuan kita.

Dengan juga bagi mereka yang berpergian ( musyafir ). Boleh dijamak atau diqasar. Atau boleh Shalat diatas kendaraan. Atau boleh bertayammum dengan debu yang bersih sekiranya tidak mendapati air untuk berwudhu. Bahkan dalam situasi perang kita boleh Shalat sambil berjalan ( Shalat khauf ), Shalat dalam keadaan takut. Ini semua menggambarkan bahawa Shalat tidak boleh ditinggalkan.

Kata-kata “ SHALAT “ dalam Al-Quran ditemui sebanyak 67 kali. Sedangkan perintah menengakkannya ada 17 kali. Berarti perintah Shalat bagi orang Islam, merupakan perintah berat dibandingkan dengan perintah-perintah lain.

“ Shalat itu tiang agama, Shalat itu kunci segala kebaikan (HR. Thabrani)”

“ Tidak beragama namanya orang yang tidak Shalat. Sesungguhnya Shalat itu bagaikan kepala dalam tubuh (HR. Thabrani)”





Siapa paling jelek ??!
Ada suatu kisah seorang santri yg menuntut ilmu pada seorang Kyai. Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut. "Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus ", kata Kyai. "Baik pak Kyai, apa pertanyaannya ?" "Kamu cari orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu, kamu aku beri waktu tiga hari ". Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyai-nya.
Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yg dapat di katakan hampir tiap hari mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati, " Inilah orang yang lebih jelek dari saya. Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus ". Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya. "Belum tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir hayatnya Allah memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khotimah dan aku sekarang baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di kehendaki Suul Khotimah,bagaimana ? Dia belum tentu lebih jelek dari saya.
Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg menjijikan rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan dsb. Santri bergumam, " Ketemu sekarang yg lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi " . Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan   gurunya. Waktu akan tidur sehabis 'Isya, dia merenung, "Anjing itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh Allah, sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yg sangat berat yg kalau aku berbuat banyak dosa akan masuk neraka aku. "Aku tidak lebih baik dari anjing itu.
Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, "Sudah dapat jawabannya muridku ?" "Sudah guru", santri menjawab. " Ternyata orang yang paling jelek adalah saya guru". Sang Kyai tersenyum, "Kamu aku nyatakan lulus".
Pelajaran yg dapat kita petik adalah: Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak boleh sombong/merasa lebih baik dari orang/mahkluk lain. Yang berhak sombong adalah Allah SWT. Karena kita tidak tahu bagaimana akhir  hidup kita nanti. Dengan demikian maka kita akan belajar berprasangka baik kepada orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Allah.



No comments:

Post a Comment

ini komentar