BAB
14 : SEJARAH AWAL AGAMA YAHUDI
SELAYANG PANDANG
Israel telah ada dalam pikiran Tuhan sebelum penciptaan alam (Gen. R. 1.4) yang mana diciptakannya langit dan bumi hanyalah karena keunggulan Israel. Sebagaimana alam tak mungkin wujud tanpa angin, hal itu pun tak mungkin wujud tanpa Israel.
Cara terbaik mengkaji Kitab suci adalah
melakukannya secara kronologis, mulai dengan sejarah keagamaan dan politik
agama Yahudi. Catatancatatan tradisional Yahudi mungkin bisa membuat seseorang
terperangah dan .shock, karena tradisi mereka ternyata penuh dengan praktik-praktik
penyemhahan berhala, paganisme, dan seringnya pengingkaran terhadap keesaan
Tuhan. Tujuan utama saya di sini ingin menunjukkan bahwa para pemeluk awal
agama Yahudi tidak suka mengikuti Nabi Musa atau risalahnya. Banyak
cerita-cerita tradisional yang menggambarkan pendapat-pendapat orang-orang
Yahudi awal yang tak senang terhadap nabi-nabi mereka dan mengungkapkan
konsepsikonsepsi yang memprihatinkan tentang Tuhan, dan setelah memaparkan
beberapa di antaranya, saya akan beranjak ke sejarah raja-raja Israel dan
Yehuda dan kehidupan mereka yang penuh dengan penyembahan berhala. Hal ini akan
memberikan satu sketsa kepada pembaca tentang suasana tempat Perjanjian lama
(PL) telah menjadi korban selama berabad-abad dan pada akhirnya telah
mengurangi harapan kemungkinan terpelihara secara meyakinkan.2
1. Sejarah Yahudi Sebelum Berdirinya Kerajaan
Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak
Abram (Abraham)
1.
Sarai, Istri Abram,3 belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang
hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar.
2. Sarai berkata
kepada Abram, "Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak memungkinkan saya
melahirkan anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur dengan hamba saya ini.
Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya." Abraham mau mendengar
apa yang dikatakan oleh Sarai.
3. Dan Sarai, istri Abram,
menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada suaminya, setelah ia menetap
sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk dijadikan sebagai istri selir.
15 Lalu Hagar melahirkan anak
laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan
sebutan Ishmael.4
15 Kemudian Tuhan berkata kepada
Abraham, "Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang
namanya Sarah.
16 Aku akan memberkatinya dan ia
akan melahirkan seorang anak lakilaki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan
memberkati Sarah. dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara
keturunannya akan ada raja-raja."
17 Lalu sujudlah Abraham, tetapi
ia tertawa ketika berpikir, "Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah
berumur seratus tahun mendapat anak? Mana mungkin Sara melahirkan pada usia
sembilan puluh tahun?"
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, "Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya."
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, "Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya."
19 Tetapi Tuhan berkata, Tidak.
Sarah istrimu akan melahirkan anak lakilaki dan engkau akan
menamakannya Isaac. Aku akan setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan
dengan keturunannya selama-lamanya.5
Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya
anak yang sah bagi Abraham
Josephus, seorang sejarawan
Yahudi abad pertama menulis tentang, "Isaac, satu-satunya anak laki-laki
sah Abraham," dan setelah itu ia segera menjelaskan, "Sekarang
Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi satusatunya anaknya yang sah,
dan diberikan kepadanya pada batas usia tua, berkat karunia Tuhan."6 Apakah Josephus menurunkan
derajat Ishmael pada status anak tak sah, pada hal Kitab Kejadian 16:3
menegaskan bahwa Sarah telah memberikan Hagar kepada suaminya "untuk
menjadi istrinya"? Dia tetap menegaskan Isaac sebagai satu-satunya anak
yang sah, meskipun baru saja memaparkan tentang Ismail secara panjang lebar
pada tiga halaman sebelumnya.
Dari anak-anak Isaac dan
seterusnya, PL (Perjanjian Lama) memaparkan kebohongan yang menjadi jadi yang
dilakukan oleh para nenek-moyang bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God's chosen
people) sendiri, yang mana dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah
perjanjian. Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang terpelihara di
dalam Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis kepercayaan pembaca terhadap tokoh-tokoh
Biblikal dan terhadap keseriusan dan kesetiaan mereka mengikuti perintahperintah
Tuhan.
Yakub menipu ayahnya
Setelah bertahun-tahun tanpa
anak, Rebekah (istri Isaac) melahirkan dua anak kembar laki-laki. Esau adalah
yang lahir dahulu dan dikasihi oleh ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak
Yakub. Pada suatu hari Esau kembali dari berburu dalam keadaan lemah-lunglai
karena kelaparan, dan meminta Yakub sedikit sup kacang merah, tapi ia menolak
memberikannya, kecuali setelah Esau menyerahkan hak-haknya sebagai anak yang
lahir pertama kepada Yakub.7 Pada suatu kesempatan
berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu Isaac melalui tipu muslihat
yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu palsu: sehingga secara keliru Isaac
telah memberikan berkat kepada Yakub (yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya
berucap, "Semoga bangsabangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa
takluk kepadamu. Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu."8
Ayah mertua menipu menantu
Karena takut acaman balas dendam
Esau-akibat berkatnya yang tercuriRebekah mengungsikan Yakub ke rumah saudara
laki-lakinya, Laban, di Haran, barangkali dia mau mengawini anak perempuan
Laban. Oleh karena itu, dia menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena
terpikat dengan anak perempuan ini, si cantik Rachel,9 dia tergila-gila ingin segera
mengawininya tapi dia pertama-tama diminta untuk bekerja pada ayahnya selama
tujuh tahun sebelum impian perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia
benarbenar kawin, tapi setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya
dalam keadaan yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya
bahwa ayah mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah, yang
tak begitu menarik.
Perkawinannya
dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi hanya
diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama tujuh tahun
lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai dua orang istri,
dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan.10 Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri
tuhan-tuhan sesembahan keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk
menangkapnya dan memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap
telah menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia
duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia.11 Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini,
meskipun senantiasa berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa
mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.
Yakub bergulat dengan Tuhan
24 Tetapi la tinggal seorang diri. Maka
datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi.
25 Ketika orang itu merasa bahwa la tidak
akan menang dalam pergumulan itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi
pinggul itu terkilir.
26 Lalu kata orang itu, "Lepaskan
aku; sebentar lagi matahari terbit." jawab Yakub, "saya tidak akan
melepaskan Tuan, kecuali jika Tuan memberkati saya."
27 "Siapa namamu?" tanya orang
itu. "Yakub," jawabnya.
28 Orang itu berkata, "Namamu bukan
Yakub lagi. Engkau telah bergumul dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau
menang; karena itu namamu menjadi Israel. "12
Bagi seseorang dari luar tradisi
Judeo-Kristen, ide tentang seorang manusia secara fisik menyerang Tuhan sampai
hari terang benderang (dan menang) adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak
sesuatu yang profan.
Keluarga Yakub
Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben,
2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan
2. Benjamin.
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian "Yakub mempunyai dua
belas orang anak laki-laki."13 Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika
usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir;14
di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki jabatan
Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan saudara-saudaranya untuk
bergabung dengannya karena tanah Mesir masih cukup tersedia bahan makanan. 15
"Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam
orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di Mesir
ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir seluruhnya berjumlah
tujuh puluh orang."16 Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari
kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.
Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir
dari tanah Kanaan bersamasama dengan kakeknya, Yakub,17 dengan begitu satu-satunya orang dalam garis
keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram.18 Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya
lebih dari empat puluh tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu
Yakub tinggal di Mesir hanya selama 215 tahun.19 Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga
Yakub menikmati kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah
begitu cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di
kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak bangsa
Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus (keluar dari
Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas perintah Fir'aun.20
Meskipun
terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada masa bayinya, Musa terpaksa
melarikan diri pada usia dewasa karena membunuh seorang Mesir, dan karena raja
dan militer iri atas kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia. Dia Pergi ke Madyan
kemudian berkeluarga dan menetap di sana sampai saat diutus oleh Tuhan untuk
menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat kelahirannya dan membebaskan bangsa
Israel dari perbudakan. 21
Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka
Setelah
gagal total membujuk-rayu Fir'aun agar melepas bangsa Israel, Musa clan Harun
kemudian menyaksikan serentetan bencana clan wabah yang memorak-porandakan
Mesir. "Tuhan berkata kepada Musa, "Aku akan menjatuhkan satu bencana
lagi atas raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah itu, ia akan melepas kamu pergi.
Bahkan kamu semua akan diusir dari sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa
Israel; suruhlah mereka minta perhiasan emas dan perak dari tetangga
mereka."22
Dalam
hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari barang-barang emas, perak, dan
barang-barang lain yang berharga dari para tetangga Mesir mereka. Tuhan
melunakkan hati bangsa Mesir hingga memberikan apa saja yang diinginkan bangsa
Israel. "Dengan cara ini mereka membawa kabur kekayaan orang-orang Mesir
sewaktu mereka meninggalkan Mesir."23 Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi
pengambilan emas dan perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel,
mengimplikasikan bahwa semua barang-barang berharga adalah harta milik yang sah
bagi bangsa-Nya yang terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan
(Deuteronomy) 33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan
Taurat kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena
mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari mereka,
dan mentransfer hakhak kekayaan mereka kepada Israel, yang melaksanakan
Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap menguatkan klaim ini.24
Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta)
Setahun
setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun menghitung jumlah orang
laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah kekuatan perang. Jumlah
mereka didapati 603,550 warga Israel.25 Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini,
begitu juga kaum perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak
muda di bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam
penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan orang
yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi. Saya ingin
menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat untuk menduga
bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh orang, baru tiba di Mesir,
bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa hanya dalam masa 215 tahun, terutama
ketika bayi-bayi laki-laki mereka dibunuh secara sistematis selama delapan dekade
sebelumnya. Seperti inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.
Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa
naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat puluh hari. "Pada akhir
masa itu Tuhan memberinya dua lembaran perjanjian, lembaran batu, yang ditulis
dengan jari Tuhan."26
Waktu
bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, tetapi
masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya, "Kita
tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar
dari Mesir; jadi buatlah untuk ilah (gods) yang akan memimpin
kami."
Lalu
Harun berkata kepada mereka, "Lepaskanlah anting-anting emas yang dipakai
istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku."
Harun
mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangkannya ke dalam sebuah
cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata, "Hai Israel,
inilah ilah (gods) kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!"
Besoknya
pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa beberapa ekor ternak untuk kurban
bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk kurban perdamaian. Mereka duduk makan
clan minum, lalu bangkit untuk bersenang-senang.27
Inilah
dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang baru
saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut untuk pelarian
mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas ketidakpatuhan mereka, akhirnya
Dia "bertobat dan tidak jadi melaksanakan ancamanNya untuk menimpa bangsa
itu dengan malapetaka."28 Ide tentang Tuhan bertobat (repenting),
seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang
sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.
Pengembaraan dalam hutan belantara
Pengembaraan dalam hutan belantara
Dalam keasingan orang-orang Yahudi sangat
sering mencoba melempari Musa dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan
Harun dan Mariam tentang saudara laki-laki mereka mulai memuncak, menyebabkan
mereka angkat suara menentangnya.
Tuhan marah atas serangan ini, dan Mariam
diserang penyakit lepra Musa kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan
dia sembull setelah tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar perkemahan.
Cukup aneh Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia sebagai pendeta.29
Imam Korah juga menghasut suatu
pemberontakan dan angkat suara "menentang Musa dan Harun, bersama-sama
dengan Datan, Abiram dan dull ratus lima puluh orang pemimpin."30
Menjelang akhir pengembaraan Musa
mengumpulkan kerumunan dekat perbatasan Yordania dan menyampaikan pernyataan
yang terperinci, memberikan mereka seperangkat undang-undang dan konstitusi
pemerintahan.31
Musa
memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin ini: Setiap tahun bangsa Israel
harus datang bersama-sama untuk merayakan pesta Pondok Daun di tempat Tuhan
pilihan untuk disembah. Engkau harus membacakan undang-undang dan ajaran-ajaran
ini kepada orang-orang diperayaan pada setiap tahun ketujuh, yaitu tahun
penghapusan utang. Setiap orang harus hadir-laki-laki, perempuan, anak-anak,
dan bahkan orang-orang asing yang tinggal di kota-kotamu. Dan setiap generasi
baru akan mendengarkan dan belajar untuk menyembah Tuhan mereka dengan takut
dan menggigil dan untuk melakukan apa-apa yang disebut dalam hukum Tuhan dengan
tepat.
Tidak
terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun ketujuh
ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi politik yang
segera melanda bangsa Israel Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab
berikut, semua kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis
beratus-ratus tahun kemudian.
Hanya
sementara waktu saja dan setelah itu Musa wafat, begitu juga sebagian besar
generasi yang kabur dari Mesir menyeberang laut empat dekade sebelumnya. Dengan
Yosua mewarisi tampuk kepemimpinan, dia meneruskan perjalanan menuju tanah
Kanaan dan memimpin mereka menyeberang Sungai Yordania untuk menguasai Jericho
dan kota-kota lain.
Zaman para Hakim-Ark jatuh ke tangan musuh (±1200-1020 S.M.)
No comments:
Post a Comment
ini komentar