BAB
14 : SEJARAH AWAL AGAMA YAHUDI
SELAYANG PANDANG
2. Sejarah Yahudi Setelah Berdirinya Kerajaan
Kekuasaan Saul ( ± 1020 - 1000 S.M.)
Karena adanya pemerintahan bangsa Israel yang
hierokratik telah terbukti tidak efektif dalam menentang bangsa Palestina, Nabi
Samuel membantu mendirikan sebuah pemerintahan monarki. Saul menjadi orang
pertama kali yang memanfaatkannya, naik ke kursi singgasana walaupun
kemungkinan adanya sikap Samuel yang kurang setuju.
Kekuasaan David ( ± 1000 - 962 S.M.)
Meskipun disingkirkan dari pemerintahan Saul, David
selalu menunjukkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa, dan ketika Saul
jatuh di Gilboa, dia mengumumkan diri sebagai Raja.
Kisah Bathsheba sangat penting diceritakan: David pada
suatu ketika mengintip seorang perempuan berparas sempurna sedang mandi di
bawah siraman sinar rembulan. Setelah melakukan penyelidikan dia tahu bahwa perempuan
tersebut adalah Bathsheba, istri Uriah, seorang pegawai Het yang sedang aktif
berkhidmat di barisan perang. David diam-diam mengirim hadiah kepadanya dan
menjalin cinta dengannya, yang akhirnya membuahkan kchamilan. Untuk
menghindari skandal yang sudah dekat di mata ini, David memanggil pulang Uriah
dari pertempuran atas permintaan Bathsheba, agar brrkumpul dengan istrinya.
Akan tetapi, karena Uriah lebih senang menghabiskan masa cutinya dengan
kawan-kawannya ketimbang langsung berkumpul dengan istrinya, David merencanakan
pembunuhannya di medan perang. Begitu ter - laksana, dia segera mengawininya.
Bayi yang dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian dia melahirkan bayi yang
kedua laki-laki, Salomom, dan dia sangat berperan dalam penentuannya sebagai
Raja.
Kekuasaan Salomon ( ± 962 - 931
S.M.)
Gaya hidup Salomon yang berfoya-foya merupakan suatu
perilaku yang berbeda drastis dari gaya hidup ayahnya yang simpel nan
sederhana, dan dia, menurut legenda Bibel, tidak puas dengan mengawini
gadis-gadisnya pare bangsawan punggawa istana, karena di samping itu dia masih
menjejali haramnya dengan perempuan-perempuan lain. Namun meski begitu, klaim
yang dibuat 1 Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki 700 orang istri dan
300 orang gundik, barangkali sangat berlebihan.Dia
membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas, dan
dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh yang
tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia
mendirikan tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah
berhala yang banyak jumlahnya; "dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan
telah terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda hormat
kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih tetap seorang
Yahwis."
i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah
Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya terpecah
menjadi dua. Judah dan Israel.
Ketika kerajaan terpecah... imperium ini berakhir.
Masa kebesaran politisnya kurang dari satu abad, dan imperiumnya lenyap dan
tak mungkin kembali. Bangsa (Yahudi), yang sedang dalam keadaan terpecah-pecah
dan bagian-bagiannya sering berperang antara satu sama lain, tidak mudah
menjadi kekuatan penting lagi.
a. Raja-Raja Israel
Di sini saya akan menyinggung beberapa raja Israel
secara singkat, untuk memberi gambaran kepada pembaca tentang kondisi anarkis,
baik politis maupun keagamaan, yang menguasai negara.
1) Yerobeam I, anak laki-laki Salomon
(931 - 910 S.M.)
Dia adalah raja Israel pertama setelah terpecahnya
kerajaan. Karena orang-orang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan pajak yang
diterapkan Salomon, dia berkomplot melawan ayahnya berkat desakan dari pendeta
Ahia. Disebabkan karena kutukan mati dari ayahnya sendiri, dia melarikan diri
ke Mesir dan mendapatkan suaka politik di sana. Saat wafatnya Salomon, anaknya
laki-laki yang lain, Rehobeam, naik takhta, dan dalam hal ini suku-suku sebelah
utara memutuskan untuk melepaskan diri dan mendirikan kerajaan Israel yang
terpisah, dengan Yerobeam yang lepas dari hidup pengasingan sebagai rajanya
yang pertama.
Menyadari peran sentral agama dalam bangsanya,
Yerobeam mengkhawatirkan warga negaranya yang mungkin melakukan perjalanan ke
kerajaan Yehuda sebelah selatan untuk berkurban di Yerusalem, di Rumah Tuhan
Salomo. Untuk mengikis kekhawatiran ini, dia harus mengalihkan perhatian mereka
dari Rumah Tuhan, dan untuk itu dia "menghidupkan kembali altar
tradisional di Bethel dekat perbatasannya sebelah selatan dan Dan di ujung
utara, dan mendirikan patung sapi emas di keduanya, sebagaimana yang pernah
dilakukan Harun di padang pasir.
2) Nadab sampai Yehoram (910 - 841 S.M)
Yerobeam diikuti serangkaian raja-raja yang, pada
suatu kesempatan, menikmati takhta tapi secara singkat sebelum akhirnya
terbunuh. Kedelapan raja-raja pada periode ini mengikuti jalannya Yerobeam,
semuanya menunjukkan perilaku yang bergelimang dengan dosa dalam masalah
keagamaan dan memalingkan orang-orang dari pemikiran satu Tuhan yang benar. Ahab
(874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan suku Funisia
kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan*tuhan Israel, untuk memenuhi
tuntutan istrinya. Raja
terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan seluruh
anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch jenderalnya sendiri yang
bernama Yehu.
3) Yehu (841 - 814 S M )
Dengan memimpin.sebuah pemberontakan yang dihasut oleh
Nabi Elisya, Yehu mengklaim bahwa Tuhan telah mengangkatnya sebagai raja Israel
untuk membersihkan rumah Ahab yang berdosa. Dia membantai seluruh anggota
keluarga dari ketiga raja yang sebelumnya yang menyembah Baal, memenggal kepala
tujuh puluh orang anak laki-laki Ahab dan menumpuk kepala mereka menjadi dua
tumpukan.Din
kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.
4) Yoahaz sampai Hosea (814 - 724 S.M)
Meskipun telah dilakukan perribaruan-pembaruan oleh
Yehu, negan mulai mengalami kemerosotan militer yang mengkhawatirkan, satu
catatan kemenangan adalah kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada waktu itu
adalah raja Yehuda. Yoas (798 - 783 S.M.) menjarah bejanabejana emas dan perak
dari Rumah Tuhan Salomon, bersama-sama dengan harta-benda kerajaan negara itu.
Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang sangat
sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur. Hosea
(732 - 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu upaya yang
terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur; Salmaneser, penguasa
baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang masih tersisa dari Israel dan
menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu kota Samaria menyerah pada tahun 721
S.M., dan dengan pendeportasian penghunipenghuninya, berakhirlah kerajaan
Utara Israel.
b. Raja-Raja Yehuda
Seperti halnya Israel, negeri ini juga dicekam dengan
anarki dan pemujaan kepada berhala. Sedikit perincian dalam bagian ini akan
memberikan suatu kerangka yang penting untuk pasal berikutnya dan pembahasannya
tentang pemeliharaan PL.
1) Rehobeam, anak laki-laki Raja Salomon,
sampai Abiam (931 - 911 S.M)
Raja pertama Yehuda dan pengganti takhta Salomon,
Rehobeam, mempunyai delapan belas orang istri, dua puluh delapan orang anak
laki-laki dan enam puluh orang anak perempuan. Para sarjana Bibel melukiskan
kondisi agama pada masanya sangat buruk sekali, dan PL
menyatakan bahwa orang-orang itu:
juga membangun (sendiri-sendiri) tempat-tempat yang
tinggi dan patung-patung, dan tempat-tempat ritual perzinaan pagan (groves), di
atas setiap bukit, dan di
bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum laki-laki
pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan perbuatan-perbuatan
jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang telah diusir Tuhan
pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.
2) Asa sampai Yosafat (911-848 S.M.)
Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam Alkitab karena
kesalehannya.
Dia memberantas praktik-praktik penyembahan berhala
dan menghidupkan kembali Rumah Tuhan di Yerusalem sebagai pusat ibadah.
Diputuskannya bahwa orang-orang kafir diancam hukuman mati. Bahkan Asa memecat
neneknya, Maakha..., dari kedudukannya karena telah membuat patung berhala yang
cabul yang dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi kesuburan Funisia.
Dia mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan kepada
Benhadad dari Damsyik, untuk membujuknya agar menyerbu Israel dan dengan begitu
menghilangkan tekanan pada Yehuda. Anak
laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan pembaruan-pembaruan Asa dan
menghancurkan banyak tempat-tempat keramat di bukit-bukit lokal.
3) Yehoram sampai Ahas (848 - 716 S.M.)
Periode ini, meliputi kekuasaan delapan raja,
menyaksikan kemhali nya kondisi penyembahan berhala dan kebejatan moral.
Yehoram (848 - 840 S.M.) membangun tempat-tempat tinggi di gunung-gunung Yehuda
dan memaksa para penghuni Yerusalem untuk melakukan zina,
sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah satu
tuhannya kerajaan Yehuda.Begitu
juga Amarin (796 - 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir sebagai tuhan-tuhannya
sendiri dan bersujud di depan mereka.
Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan kerajaan, namun di
tangan Ahas (736 - 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran dengan cepat. Ahas
"hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan menghidupkan kembali
adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil begitu
jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai sarana memohon
kemurahan Yahweh.
Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia terpaksa
mengganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon dengan tuhan-tuhan
Asyur.
4) Hizkia (716 - 587 S.M.)
Menggantikan ayahnya, Ahas, ketika pada usia 25 tahun,
dia membuktikan dirinya menjadi seorang penguasa Yehuda yang paling terkemuka
dan melakukan pembaruan-pembaruan berikut ini:
Dia menghancurkan ular perunggu buatan Musa, yang
selama ini menjadi objek sesembahan di Rumah Tuhan.
Dia membersihkan tempat-tempat suci negara dari
praktik-praktik penyembahan berhala dan menghancurkan tempat-tempat yang digunakan
untuk ritual perzinaan.
5) Manasye sampai Amon (687 - 640 S.M)
Manasye (687-640 S.M.) bereaksi melawan pembaruan-pembaruan
yang dilakukan ayahnya dengan mengembalikan lagi altar-altar yang telah
dihapuskan ayahnya, membangun altar-altar untuk beribadah kepada Baal dan
menyembah dan mengabdi bintang-bintang. Anak laki-lakinya, Amon, melanjutkan
praktik-praktik ini.
6) Yosia (640 - 609 S.M): Taurat ditemukan secara menakjubkan
Yosia menggantikan ayahnya pada usia delapan tahun.
Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, imam agung Hilkia menunjukkan
kepada Safan, seorang sekretaris negara, sebuah "Buku Hukum" yang ia
temukan dari galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini dibacakan di
depan Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik keagamaan pada masanya
telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah pertemuan umum di Rumah Tuhan dan
membacakan seluruh isi Buku kepada seluruh yang hadir sebelum memulai sebuah
program pembaruan yang menyeluruh.
Rumah Tuhan dibersihkan dari semua altar-altar
penyembahan berhala dan objek-objek pemujaan, terutama yang berasal dari sesembahan
bangsa Asyur kepada matahari, rembulan dan bintang-bintang.... Praktik kurban
anak pun distop 'bahwa tak sebrang pun boleh membakar anak laki-lakinya atau
anak perempuannya sebagai suatu sesajian buat Dewa Molokh.' [2 Raja-raja
23:10] Pendeta-pendeta atau imam-imam yang menyembah berhala semua dibunuh,
rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki dihancurkan, dan tempat-tempat keramat
lokal di luar Yerusalem juga diruntuhkan dan dicemarkan dengan membakar tulang
-belulang manusia di tempat-tempat tersebut.
7) Yoahas sampai Zedekia (609 - 597 S.M.)
Selama periode yang kacau ini Yehuda menghadapi
tekanan yang terus meningkat, pertama dari bangsa Mesir dan kemudian bangsa
Babel. Yang disebut terakhir ini dipimpin oleh Raja Nebukadnesar, yang
memboyong seisi rumah tangga kerajaan Yehuda sebagai tawanan kr Babel dan tidak
meninggalkan apa pun kecuali tanah yang sangat mengenaskan.74 Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya
adalah Matania, raja terakhir Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai
raja boneka; setelah sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan
pemberontakan atas bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu
serangan dart Babel.
ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama
(586 S.M.) &
Pengasingan Bibel (586 - 538 S.M.)
Pengasingan Bibel (586 - 538 S.M.)
Setelah melakukan tekanan pengepungan kota Yerusalem
hingga menyerah pada bulan Agustus 586 S.M., pasukan tentara Babel
menghancurkan pagar-pagar kota dan meruntuhkan Rumah Tuhan.
Barangkali sebanyak lima puluh ribu rakyat Yehuda,
termasuk wanita dan anak-anak, diangkut ke Babel dalam dua deportasi yang
dilakukan Nebukadnezar. Ini semua, kecuali beberapa pemimpin politik, ditempatkan
di koloni-koloni, di mana mereka diizinkan memiliki rumah sendiri, mengunjungi
satu sama lain secara bebas, dan melakukan bisnis.
iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan
Pendirian Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)
Satu generasi setelah Pengasingan, Babel jatuh ke
kekuasaan Persia; orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah air mereka dan
sedikit dari mereka yang menerima tawaran ini. Mereka kemudian mendirikan Rumah
Tuhan pada tahun 515 S.M.Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai upacara pembacaan
Taurat secara publik (± 449 S.M.). la lebih merupakan tokoh agama dari pada
tokoh politis, dan -karenanya- telah menjadi pendiri Yudaisme yang legal dan
senantiasa sangat berpengaruh dalam pemikiran Yahudi sepanjang abad-abad
berikutnya.
iv. Pemerintahan Helenistik (333 - 168
S.M.) dan Pemeberontakan Makkabi (168 - 135 S.M.)
Dengan penaklukan Iskandar Agung yang gemilang atas
Palestina pada tahun 331 S.M., bangsa Yahudi segera berasimilasi ke dalam
budaya Helenistik.
Satu aspek yang aneh dari era asimilasi Helenistik ini
adalah suatu fakta bahwa seorang imam tinggi, Onias III, yang dipecat oleh
otoritas Seleucid, pergi ke Mesir dan mendirikan sebuah rumah tuhan (temple)
pembangkang kepada Yahweh di Leontopolis atas nama Heliopolis, yang berdiri di
sana selama seratus tahun.
Antiok IV, Raja Suria, begitu semangat luar biasa
dalam menetapkan adat-istiadat dan agama Yunani di daerah penaklukan ini.
Karena loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun 168 S.M. dia
memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di seluruh negeri, khususnya di
dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun akibat takut tentara Suria telah
membuahkan ketaatan yang menyeluruh pada perintah ini, Yudas Makabe, seorang
serdadu, melakukan pemberontakan dan berhasil mengalahkan jenderal jenderalnya
Antiok di pertempuran-pertempuran yang silih berganti dalam rentang waktu dari
165160 S.M. Dia membersihkan Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria dan
mendirikan sebuah dinasti yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia sendiri telah
terbunuh pada tahun 160 S.M.
v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.),
Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua
Dinasti Makabe berakhir dengan penaklukan Roma atas
Yerusalem, dan satu abad kemudian, pada tahun 70 M., serdadu Roma menghancurkan
Rumah Tuhan yang kedua. "Penghancuran yang kedua telah membuktikan akhir
riwayatnya."
Inilah beberapa tanggal yang disusun Neusner sebagai
dasar pencapaian Yahudi pada abad-abad menyusul runtuhnya Rumah Tuhan yang
kedua.
Tabel tanggal-tanggal
± 80-110
|
Gamaliel mengepalai sebuah
akademi di Yavneh Kanonisasi terakhir Kitab-kitab Suci Ibrani Pengumuman Tata
Tertib Sembahyang oleh para rabi
|
120
|
Akiba memimpin gerakan rabinis
|
132-135
|
Bar Kokhba memimpin perang
mesianis melawan Roma Filistin sebelah selatan hancur
|
± 220
|
Akademi Babel didirikan di Sura
oleh Rabi
|
± 250
|
Pakta antara bangsa Yahudi dan
Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh diri-sendiri, hidup sesuai dengan agama mereka sendiri |
± 300
|
Penutupan Tosefta, kumpulan
materi suplemen dalam tafsir dan penjelasan Misynah
|
± 330
|
Mazhab Pumbedita yang dipimpin
Abbaye, kemudian Raba, meletakkan fondasi Talmud Babel
|
±400
|
Talmud dari tanah
Israel disempurnakan sebagai komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya Pertanian,
Musim, Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian)
|
±400
|
Rabi Asi mulai membentuk Talmud
Babel, yang baru selesai tahun 600
|
630-640
|
Penaklukan Muslim atas Timur
Tengah
|
± 700
|
Saboraim merampungkan pengeditan
terakhir Talmud Babel sebagai sebuah komentar sistematik tentang empat
dari enam bagian Misyna (dikecualikan: Pertanian dan Penyucian)
|
Tabel ini menunjukkan bahwa hilangnya kekuatan politik
secara total telah rnemaksa orang-orang Yahudi untuk memulai suatu era
aktivitas kesusastraan, dengan mendirikan berbagai akademi yang mencapai
puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud Yerusalem, dan Talmud Babel. Sebenarnya
yang disebut terakhir ini (Talmud Babel) mendapatkan bentuknya yang final pada
masa setelah Islam di Irak (± 700 M.) atau barangkali bahkan sesudahnya lagi
(mengingat semua tanggal selain dari penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan),
dan matang di bawah pengaruh kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar di Irak
enam dekade sebelumnya.
3. Kesimpulan
Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak mendukung iman pada
teks PL, karena kebanyakan para penguasa adalah penyembah berhala yang dengan
berbagai macarn cara ingin memalingkan urusan-urusan mereka dari Tuhan. Sayang
sekali para leluhur Israel sendiri bukanlah contoh yang baik, melakukan
kecurangan dengan sanak keluarga dan famili mereka sendiri. Musa, nabi Israel
yang paling besar, harus puas dengan sebuah bangsa yang tak tahu berterima
kasih sama sekali kepada Tuhan dan kepadanya: setelah memperlihatkan berbagai
mukjizat, berupa wabah, pambelahan air laut, dia hanya meninggalkan selama
empat puluh hari saja mereka sudah mendirikan patung anak sapi emas untuk
disembah. Perilaku semacam ini mencuatkan keraguan yang serius tentang ketaatan
bangsa Yahudi memelihara ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya, apalagi pada
masa-masa setelahnya. Teks kitab-kitab suci mereka itu sendiri telah hilang
lebih dari sekali, dan setiap kalinya berlangsung berabad-abad sementara
raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan berhala-berhala. Sekarang mari
kita pindahkan perhatian kita, dan mengkaji sejauh mana kitabkitab suci ini
dipelihara.
No comments:
Post a Comment
ini komentar