Saturday, 26 March 2016

wahabi memahami tawasul

WAHABI MEMAHAMI AYAT AL-QUR'AN 

1.      Wahabi Talafi Mempercayai  bahwa Al-Qur’an dan Sunnah hanya bisa diartikan secara Tekstual atau Literal dan tidak ada arti majazi atau kiasan didalamnya (Tidak boleh ditafsirkan atau ditakwil). Pada kenyataannya didalam ayat al-Qur’an mempunyai arti harfiah dan ada juga yang mempunyai arti majazi, (Mutasyabih) yang harus diartikan ditafsirkan sesuai ketentuannya. 
Jika tidak dapat membedakan diantara keduanya....
Maka akan timbul kontradiksi atau Saling bertentangan ayat yang satu dengan yang lainnya. Sedang Ayat dalam Al-Qur'an saling berkesinambungan. Maka dari itu sangatlah penting untuk memahami hal tersebut di atas.
2.       (wahabi talafi) memberi sifat secara fisik kepada Allah swt, mempunyai tangan, kaki, mata dan lain-lain seperti makhluk-Nya.  Mereka (wahabi talafi) juga mengatakan terdapat kursi yang sangat besar (‘Arsy) dimana Allah swt.. Duduk (sehingga Dia membutuhkan ruangan atau tempat untuk duduk) di atasnya. 

Hal ini telah membuat banyak fitnah diantara ummat Islam dan inilah yang paling pokok dari mereka yang membuat berbeda dari Madzhab yang lain. 

3.      Wahabi Talafi ini hanya berjalan atas tiga komposisi yaitu; Syirik, Bid’ah dan Haram. Dan Mereka mengartikan ayat-ayat Ilahi dan Sunnah secara tekstual (tanpa takwil). Mereka menolak atau menyembunyikan bagian dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang berlawanan dengan keyakinan mereka.  Mereka juga kerepotan dan kebingungan jika tidak menafsirkan Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Hadits Rasulallah saw. 
4.       Mereka mengatakan kita harus langsung minta Pertolongan dan Pengampunan pada Allah swt.  Tidak boleh melalui Hamba-Nya, dan jika seseorang meminta pertolongan dari Rasulallah Saw atau hamba Allah yang beriman maka orang itu telah Musyrik.
Doktrin mereka mengatakan orang harus langsung minta pada Allah swt, dan tidak boleh melalui hamba-Nya itu Salah dan dapat dipatahkan, Maka Mereka (wahabi talafi) membuat dalil Baru lagi untuk menutupinya,  Yaitu boleh memohon melalui Hamba Allah swt, diwaktu masih Hidupnya.

Dalam surat Al-Fatihah:5:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
‘Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan’. 

Dengan berdalil dengan ayat ini mereka mengatakan; Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah yang tidak bisa mendatangkan manfaat dan tidak pula mendatangkan madharat atau Syirik...??. Dengan lain kata, Mereka melarang kita minta Pertolongan kecuali pada Allah Swt.
Padahal yang dimaksud ayat ini bahwa manusia harus mengetahui dan tidak boleh lengah dalam segala hal.  Hal Senada dengan Surat Al-Fatihah yaitu:
Surat An-Nisaa (4): 45.
Surat Al-Ahzab (33): 17.

Golongan Wahabi Talafi dan pengikutnya mengartikan ayat-ayat dan hadits di atas ini secara tekstual. Sehingga mereka Berani Mensyirikkan orang yang lain.

Bagaimana dengan Ayat Al-Qur'an dibawah ini...??
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ (٥٥)
وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ (٥٦)
55. Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah).
56. Dan barang siapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya,
Maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang.
(Al-Maidah 55-56)

APAKAH WAHABI TALAFI MASIH MENGANGGAP SYIRIK JIKA KITA MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA SELAIN ALLAH....???
DAN SECARA TIDAK LANGSUNG, MEREKA TELAH MENUDUH ALLAH SWT MENYURUH KITA BERBUAT SYIRIK KEPADANYA....??

Na'udzubillah tzumma Na'udzubillah...

MARI KITA BERFIKIR JERNIH.......
~Ayat-Ayat Al-Qur'an adalah Firman.NYA.  Ayat-Ayat Al-Qur'an Saling Munasabah.
(munasabah dapat dijelaskan berarti muqarabat; saling berdekatan atau saling menyerupai, juga dapat hubungan kekerabatan. Aspek hubungan atau keterkaitan antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat.  Antara satu ayat dengan ayat lain dalam serangkaian  ayat-ayat Al-Qur'an).

 Surat An-Nisa'
وَما أَرْسَلْنا مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ لِيُطاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جاؤُكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّاباً رَحِيماً (٦٤).
“Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.
(QS An-Nisaa 64)


Datanglah seorang Arab Badui, lalu ia mengucapkan, "Assalamu'alaika, ya Rasulullah (semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, wahai Rasulullah).
Aku telah mendengar Allah berfirman:

"Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka menjumpai Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang".
(An-Nisa: 64).

Sekarang aku datang kepadamu,...
Memohon ampun bagi dosa-dosaku (kepada Allah) dan meminta Syafaat kepadamu (agar engkau memohonkan ampunan bagiku) kepada Tuhanku."
Kemudian lelaki Badui tersebut mengucapkan syair berikut , yaitu:
يَا خَيْرَ مَنْ دُفِنَتْ بِالْقَاعِ أَعْظُمُهُ ... فَطَابَ مِنْ طِيبِهِنَّ الْقَاعُ وَالْأَكَمُ
نَفْسِي الْفِدَاءُ لِقَبْرٍ أَنْتَ سَاكِنُهُ ... فِيهِ الْعَفَافُ وَفِيهِ الْجُودُ وَالْكَرَمُ
Hai sebaik-baik orang yang dikebumikan di lembah ini lagi paling agung,
Maka menjadi harumlah dari pancaran keharumannya semua lembah dan pegunungan ini.
Diriku sebagai tebusan kubur yang engkau menjadi penghuninya; di dalamnya terdapat kehormatan, kedermawanan, dan kemuliaan.
Kemudian lelaki Badui itu pergi, dan dengan serta-merta mataku terasa mengantuk sekali hingga tertidur.
Dalam tidurku itu aku bermimpi bersua dengan Nabi Saw., lalu beliau Saw. bersabda:
يَا عُتْبى، الحقْ الْأَعْرَابِيَّ فَبَشِّرْهُ أَنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ له
"Hai Atabi, susullah orang Badui itu dan sampaikanlah berita gembira kepadanya bahwa Allah telah memberikan ampunan kepadanya..!!"
********************

..... فَإِذَا اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.
(QS: An nur 62).

No comments:

Post a Comment

ini komentar