BAB 9 : SEJARAH
ILMU TULISAN ARAB KUNO
Pembaca yang merasa
kehausan ilmu mungkin bakal bertanya mengapa tulisan Arab kuno (palaeography)
dan ejaan (orthography), yang tampaknya tidak ada kaitan dengan topik bahasan
dapat menyelusup ke dalam buku ini? Jawaban akan semakin dapat dirasakan sekiranya
kita kupas terlebih dulu definisi palaeography dan orthography. palaeography
biasanya ditujukan pada kajian dokumen zaman dulu, walaupun saya gunakan di
sini dalam artian lebih terbatas: kajian tentang skrip sebuah bahasa dengan
fokus penekanan pada ejaan konvensional. Kebanyakan teori yang bergulir tentang
palaeography Arab, berkaitan dengan asal-usul dan perkembangannya yang berakar
pada kitab Injil; di mana saya hanya akan membahas bagian yang menarik dan
tidak akan memberi peluang terlalu luas dalam buku ini. Tetapi teori ini
mempunyai pengaruh kepada keutuhan Al-Qur'an semenjak mereka menyatakan bahwa
bahasa Arab tidak mempunyai huruf alfabet di zaman Nabi Muhammad saw. (Mingana)
bahwa perbedaan bacaan pada ayat-ayat tertentu - disebabkan kesalahan pada
sistem ilmu tulisan Arab kuno palaeography (Goldziher); dan bahwasanya naskah
Al-Qur'an itu ditulis dalam skrip Kufi pada abad kedua dan ketiga hijrah, tidak
ada pada abad pertama hijrah (Gruendler). Guna menangkis argumentasi ini kita
perlu membuktikan bahwa Kitab Suci AlQur'an masih tetap tak ternodai
1. Latar
Belakang Sejarah Karakter Bahasa Arab
Asal usul karakter
bahasa Arab sifatnya masih spekulatif, dan tidaklah mengejutkan sama sekali
tatkala para Orientalis membuat rekayasa teori tentang masalah ini. Hal yang
sangat menyedihkan teori mereka sangat rapuh dan tidak tahan uji. Beatrice
Gruendler, pengarang sebuah kajian tentang perkembangan skrip bahasa Arab,
menyatakan bahwa semua skrip Arab berasal dari alfabet Funicia, karena Bahasa
Arab tampaknya yang paling jauh terisolasi. Perubahan drastis dalam susunan
spatial memberi isyarat bahwa kemungkinan skrip bahasa Nabatean atau Syriak
menjadi perantara perkembangan skrip bahasa Arab. Theodor Noldeke, pada tahun
1865, mengakui bahwa skrip Nabatean memberi pengakuan terhadap yang pertama memengaruhi
perkembangan skrip Arab Kufi; setelah itu banyak orang yang mengikuti
pendapatnya, di antaranya M.A. Levy, M. de Vogue, J. Karabacek dan J. Euting.
Tetapi setengah abad kemudian kesepakatan pendapat tersebut mulai pudar ketika
J. Starcky membuat teori bahwa bahasa Arab berasal dari tulisan bahasa Syriak
yang berbentuk meruncing (Syriac Cursive).1 Di lain
pihak, kita lihat teori Y. Khalil an-Nami mengatakan bahwa, "Hijaz adalah
merupakan tempat kelahiran evolusi tulisan (script) Arab bagian Utara, bukan
daerahdaerah lain, termasuk Hirah."2 Mengenai
sebab mengapa Gruendler tak peduli dengan teori ketiga, sepenuhnya hal ini saya
serahkan pada untuk menilainya.
Di antara misi
Orientalis ada beberapa yang beranggapan bahwa umat Islam bangsa Arab tidak
memiliki sistem tulisan sejak zaman kehidupan Nabi Muhammad saw.. Kata-kata
Professor Mingana menyebut,
Ketololan kami tentang bahasa Arab pada awal perkembangannya sama seperti ketidaktahuan kita secara pasti apakah memiliki huruf alfabet sendiri sewaktu di Mekah maupun Madinah. Jika bentuk tulisan itu menjelma di dua tempat (Mekkah dan Madinah), itu mesti memiliki kesamaan dengan karakter Estrangelo (contohnya Syriak) atau Hibru.3
Nabia Abbott kemudian secara partial lebih unggul dalam hipotesis ini,
Studi tentang manuskrip Arab Kristen menunjukkan fakta yang menarik bahwa beberapa manuskrip kuno ini lebih menunjukkan pengaruh karakter Estrangelo, walaupun tidak secara langsung melalui orang Nestorian, dari segi bentuk skripnya yang cenderung lebih mirip. Manuskrip yang lain... menunjukkan pengaruh Jacobit serto. Kemudian perbandingan antara beberapa manuskrip-manuskrip Arab Kristen kuno dengan manuskrip AlQur' an Kufi kontemporer menunjukkan adanya beberapa kesamaan skrip.4
Bagaimana pun tidak
semuanya seperti yang terlihat. Menurut Abbott, "Manuskrip Arab Kristen
tertua adalah dari tahun 876,"5 yakni
264 hijrah. `Awwad bahkan menyebut adanya manuskrip yang lebih awal lagi, yang
ditulis pada tahun 253 H./867 M.6
Manuskrip Arab Kristen yang tertua ditemukan pada kedua pertengahan abad ketiga
hijrah. Secara literal, ada ratusan kalau tidak ribuan manuskrip Al-Qur'
an yang terdapat pada periode ini; perbandingan antara manuskrip yang ratusan
ini dengan satu atau dua contoh Estrangelo (Syriak) dan akhirnya beranggapan
bahwa Syriak memengaruhi AIQur'an benar-benar merupakan ilmu miskin kalau
ingin menyebutnya sebagai ilmu. Di atas segalanya, saya ingin menambahkan bahwa
skrip Syriak tahun 250 hijrah (kecil tajam dan tidak lurus ke depan) secara
umum tidak sama dengan semua huruf Arab pada periode itu yang cenderung bengkok
dengan satu garis lurus. Seseorang mungkin bertanya kenapa Abbott menghindari
penggunaan dokumentasi Arab dan manuskrip Al-Qur'an yang muncul pada abad
pertama hijrah yang relatif banyak membanjir di rak-rak buku perpustakaan.
Kita tinggalkan
Syriak, budaya lain yang dianggap telah memengaruhi tulisan Arab kuno
palaeography adalah Nabatean. Menurut Dr. Jum'a, telaah kajian menyeluruh yang
dilakukan oleh para ilmuwan yang memiliki otoritas, membuktikan bahwa bahasa
Arab telah mengambil tulisan mereka dari Nabatean; di dalarn masalah ini dia
mengutip sejumlah ilmuwan seperti Abbott dan Wilfinson.7 Dalam
menganalisis sebuah tulisan tangan, mata uang, dan manuskrip Muslim yang
tertua, dan dibandingkan dengan tulisan-tulisan Arab sebelum Islam, kemudian
setelah itu membandingkannya dengan tulisan Nabatean, Abbott menyimpulkan bahwa
skrip Arab yang digunakan di awal permulaan Islam adalah pakembangan tulisan Arab
sebelum Islam yang secara langsung merupakan pengaruh dari perkembangan skrip
Nabatean Aramaik yang muncul pada awal permulaan abad masehi.8
Gambar 9.1: Route penyebaran awal skrip Arab Utara yang dimungkinkan oleh Abbott. Sumber: Abbott, The rise of the North Arabic Script, hlm. 3.
Menyantap semua fakta
yang ada tampaknya terasa terlalu banyak dalam memenuhi kepuasan para ilmuwan,
Disadan mau pun tidak, teori-teori yang ada dibangun berdasarkan kepada
penilaian yang sangat subjektif dan sikap pandangan saling memusuhi pada
keberhasilan bahasa Arab Ilmuwan Muslim yang matianatian mcmbela pcndapat xpcni
ini hanyalah mengikuti teori keilmuwan Barat tanpa memiliki kebebasan analisis.
Guna memberi klarifikasi pendapat saya, gambar 9:11 menunjukkan sebagian
peta Abbott dalam menjelaskan inskripsi (tulisan tangan) yang ada.
Inilah tempat lima
inskripsi dalam buku Abbott, papan gambar 1. yang menjadi dasar kesimpulan
skrip Arab berasal dari skrip Nabatean:
1.
|
Inskripsi
Nabatean di atas batu Fihc Umm al-lim:il, tahun 250 M..9
|
2.
|
Inskripsi
Arab Imru' al-Kais, Namarah, 32% M.
|
3.
|
Inskripsi
Arab dari Zabad, 512 M
|
4.
|
Inskripsi
Arab di Harran, 568 M
|
5.
|
Inskripsi
Arab di Umm al-Jimal, abad ke 6.
|
Di sini kita hanya
memiliki satu inskripsi yang disebut Nabateean (dari Umm al-Jimal) sedangkan
empat lagi dalarn tulisan Arab, termasuk inskripsi bahasa Arab yang satu lagi
di tempat yang sama. Salah satu inskripsi Arab terdapat di Zabad, sangat dekat
ke Allepo di sebelah utam Suriah; satu lagi di Namarah, tznggara Damaskus;
ketiga dan keempat dari sebzlah utara Ma'an, ketika menjadi ibu kota Nabatean.
Jadi bagaimana inskripsi Arab bisa terbentang dengan sendirinya dari utara
Suriah rnasuk ke Saudi Arabia, memotong terus ke tanah Nabatean sendiri?..
Saya ragu bahwa di sana ada bahasa yang diketahui oleh pemakainya sebagai
bahasa Nabatean, sebagaimana saya akan tunjukkan kemudian.
2. Studi Dokumentasi dan Inskripsi Arab Kuno
i. Garis Yang Samar Antera Bahasa Nabatean dan Inskripsi Arab.
Di antara ilmuwan
terdapat perbedaan pandangan secara umum tentang apa yang menjadi tulisan
Nabatean atau inskripsi Arab. Ada sebagian ilmuwan yang menyebutkan inskripsi yang
terakhir sebagai inskripsi Nabatean hanya melihat teman kolega yang merevisinya
sebagai inskripsi Arab, dan contoh di bawah akan dapat memberi gambaran tentang
hal ini.
Inskripsi dua bahasa
Nabatean dan Greek di atas batu Fihr, Umm al-1ima1, bertanggalkan 250 M.
Cantincau, Abbott dan Gruendler semua mengikuti pendapat Linmann, yang
menyebutnya sebagai inskripsi Nabatean.10
Gambar 9.2: Inskripsi
dua bahasa Greek-Aramaik di atas batu Fihr, Umm al Jimal. 250 masehi. Sumber
Cantineau, Le Nabateen, ii :25.
Batu nisan Raqush di
Mada'in Saleh, bertanggalkan 162 tahun setelah Bosra (sesuai dengan tahun 267
M.). Kedua-duanya cantineau dan Gmendler mencantumkan srbagai "teks
Nabatean",11
walaupun akhimya memberi pengakuan, "Teks itu sangat bemilai untuk para
peneliti Arab. O'Conner memaparkannya sebagai gabungan nyrntrik antara Nabatean
dan Arab .... Blau memberi label sebagai perbatasan dialek dan Diem menganggap
sebagai bagian dari Nabatean-Hejazi".12 Dalam
tulisan mereka 1989, Healy dan Smith dengan senang menyebut sebagai dukumcntasi
Arab tertua.13
Gambar 9.3:
Batu Raqush yang telah mengalami reinterpretasi baru-baru ini, Inskripsi Arab
tertua, kira-kira tahun 267 M sama dengan bacaan Healey dan Smith (baris demi
baris). Perlu dicatat terdapat kesimpulan Thamudi yang ditulis secara vertical
ke kanan. Sumber al-Atlal, vol. xii, papan gambar 46 dan hlm. 105 (bagian
bahasa Arab)
Salah satu nuktah penting
adalah bahwa inskripsi ini memuat tanda titik di atas huruf dhal, ra'
dan shin.
Inskripsi Imru'
al-Kais di Namarah (100 km ke arah barat selatan Damaskus), tercatat 223 tahun
setelah Bosra (c. 328 M.). Sedangkan Gruendler menganggapnya sebagai inskripsi
Nabatean.14 Yang
lain termasuk Cantineau dan Abbott memperlakukannya sebagai inskripsi Arab.15
Gambar 9.4:
Inskripsi Arabnya Imru' al-Kais, Namarah, sesuai dengan pada tahun 328 Masehi,
Sumber: Cantineau, Le Nabateen, ii: 49.
Dari sample ini kita
berkeyakinan bahwa menentukan pembagian garis lintas pemisah antara tulisan
Arab dan apa "yang disebut." inskripsi Nabatean sangat kabur; kini
dengan adanya reinterpretasi terhadap batu nisan Raqush sebagai teks Arab, la
telah menjelma sebagai inskripsi Arab tertua. Persamaan yang jelas di antara
tiga inskripsi ini adalah karena skripnya. Itu semua adalah Inskripsi Nabatean.
ii. Dengan Bahasa Apa Orang Nabatean Berbicara?
Di besar di Mekah
sejak dini dari zaman kanak-kanaknya, Isma'il, putra tertua Ibrahim, lahir dari
kalangan suku Jurhum dan menikah dua kali dari kalangan mereka. Suku ini
berbicara Bahasa Arab,16 dan
demikian pula tak diragukan lagi Isma'il berbicara dengan bahasa yang sama.
Bahasa Arab Jurhum kemungkinan kehilangan daya tarik lalu mereka memolesnya
dengan bahasa Arab Quraish yang mendahuluinya hampir sekitar dua ribu tahun;
Ibn Ushta mencatat pernyataan Ibn ‘Abbas bahwa yang pertama-tama membuat aturan
grammar dan alfabet bahasa Arab tak ada orang lain melainkan Isma'il.17 Allah
kemudian menugaskan Isma'il sebagai Nabi dan Rasul,18 untuk
mengajak umatnya menyembah Allah, mendirikan shalat dan membayar zakat kepada
orang miskin.19 Oleh
karena itu, Allah mengutus rasul dalam bahasa kaumnya sendiri,20 maka
Isma'il juga sudah pasti berdakwah dalam bahasa Arab. Keturunannya diakui bahwa
Nabi Isma'il diberi karunia dua belas putra,21 di
antaranya Nebajoth/Nabat: dilahirkan dan dididik di sekitar Jazirah Arab yang
semestinya mereka juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ibu.
Putra-putranya memelihara risalah ayah dengan menggunakan skrip Arab; sudah
pasti mereka tidak mengubah skrip apa pun yang dipakai di Palestina (tanah air
Ibrahim), semenjak dua generasi ini sudah berada dan hidup di Saudi Arabia.
Ketika Nabat kemudian berhijrah ke arah utara, dia semestinya membawa alfabet
dan bahasa Arab bersamanya. Dan keturunan inilah yang akhirnya mendirikan
dinasti Nabatean (600 Sebelum Masehi-50 Masehi).22
Mengomentari terhadap
keabsahan beberapa karakter bahasa Arab yang tidak terwakili dalam bahasa Armaik,
Gruendler menyatakan, "Karena para penulis teks Nabatean berbicara
bahasa Arab, dan adanya hubungan mesra di antara kedua-dua bahasa
(penulis-penulis ini) dapat menemukan persamaan bahasa Nabatean dalam ejaan
kata-kata Arab (orthography) yang kedengarannya janggal."23 Secara
langsung dinyatakan bahwa skrip dan bahasa Nabatean sebenarnya adalah bentuk
bahasa Arab.
Jika Orang Nabatean
berbicara dalam bahasa Arab, lantas siapa yang memberinya nama bahasa Nabatean?
Apakah ada bukti bahwa mereka menyebut bahasa mereka sebagai bahasa Nabatean?
Atau mungkin ini diambil dari kecenderungan yang sama dalam memberi label
kepada umat Islam sebagai "Muhamaddan (pengikut Muhammad),"
Islam sebagai "Muhammadanism (ajaran Muhammad)," dan
Al-Qur'an sebagai "Turkish Bible (Bible Orang Turki)"? Jika apa yang
disebut skrip Nabatean sudah dinyatakan sebagai "Arabic (bahasa
Arab)" atau "Nabatean Arabic" (sebagaimana kita kadangkadang
berbicara dalam bahasa "Arab Mesir" atau "Inggris
Amerika"), lalu semua kajian harus mengambil giliran yang berbeda dan
diharapkan akan lebih tepat lagi untuk mencapai tujuan itu. Bahasa Arab dan
tulisannya dalam bentuk primitifnya, itulah yang melahirkan bahasa Nabatean dan
kemungkinan besar muncul sebelum bahasa Syriak.
iii. Bahasa Arab Kuno Memiliki Alphabet yang Jelas
Mengalihkan perhatian kita terhadap hipotesis Dr. Mingana yang menuduh bahwa bahasa Arab kuno tidak mempunyai alfabet, saya akan menjelaskan beberapa perkembangan inskripsi tingkat tinggi yang membuktikan fakta sebaliknya. Ada beberapa inskripsi Arab dari abad 6 masehi yang menyerupai tulisan Arab (palaeography) yang digunakan pada abad pertama hijrah/abad ketujuh masehi; Contoh-contoh yang saya berikan akan memperlihatkan kemajuan mulai dari sini sampai pada zaman Islam.
Inskripsi tiga bahasa
sebelum Islam dalam bahasa Arab, Yunani, dan Syriak di Zabad, Suriah Utara,
bertanggalkan 512 M.24
Gambar 9.5:
Sebuah inskripsi tiga bahasa (hanya Arab yang ditunjukkan) sebelum Islam di
Zabad, 512 M. Sumber: al-Munaggib, Etude, hlm. 21.
Inskripsi bahasa Arab
lainnya sebelum Islam di Jabal Asis, 150 km ke tenggara Damaskus. Ini
bertepatan dengan kira-kira tahun 528 M.25
Gambar 9.6:
Sebuah inskripsi Arab lainnya sebelum Islam di Jabal Asis, 528M. Sumber:
Hamidullah, Six Originaux, hlm. 60.
Han-an, Inskripsi
bahasa Arab sebelum Islam, kira-kira tahun 568 M.26
Gambar 9.7:
Inskripsi Arab sebelum Islam di Harran, kira-kira tahun 568 Masehi. Sumber:
al-Munaggid, Etudes, hlm. 21.
Inskripsi Islam di
atas Jabal Sala’, Madinah. Menurut Hamidullah ini kemungkinan besar tertulis
dalam ukiran pada waktu perang Khandaq, kira-kira tahun 5 Hijrah/626 Masehi.27
Gambar 9.8: Inskripsi
Islam kuno di atas Jabal Sala ‘, kira-kira tahun 5 Hijrah. Sumber: Hamidullah,
Six Originaux, hlm. 64.
Surat Nabi
untuk al-Mundhir bin Sawa,28
Gurbenur al-Ahsa', kira-kira tahun 8-9 hijrah. Lihat gambar 9.9.

Surat Nabi saw. untuk
Hiraql (Heraclius),29 Raja
Byzantin. Lihat gambar 9.10.
Ini cukup untuk
membantah pernyataan Rev Mingana tentang alfabet bahasa Arab kuno.
Gambar 9.9:
Surat Nabi
untuk al-Mundhir (perlu dicatat segel
Nabi
di sebelah kiri bawah). Diterbitkan
dengan izin Majalah Aksyion Turki


Gambar 9.10:
Surat Nabi Muhammad
untuk Kiraql, Raja Byzantin, Sumber
Kamidullah, Six Originaux, hlm. 149.

iv.
Kemunculan Beberapa Skrip dan Masalah Penanggalan Mushaf Kufi
Terbentang dari
Azerbaijan dan Armenia di sebelah utara sampai ke Yaman di sebelah Selatan,
dari Libya dan Mesir dari sebelah barat sampai Iran di sebelah timur, wilayah
teritorial negara Islam menerima hubungan komunikasi dari pemerintahan pusat
Madinah dengan perantaraan bahasa Arab.30
Perubahan yang cepat pada skrip Arab seperti kita jumpai karakter garis tajam
dan bulat tersambung (seperti tidak lurus) berkembang bersama dengan
perkembangan skrip Hejazi pada tingkat awalnya. Seperti contoh, batu al-Hejri
(Gambar 9.11) tahun 31 hijrah, yang dikelompokkan oleh beberapa ilmuwan sebagai
skrip Kufi31 (garis
tajam) dan papyrus tahun 22 hijrah (disimpan di perpustakaan Nasional Austria, Gambar
10.3) dalam bentuk bulat bersambung. Masalah skrip Arab ini sangat luas dan
di luar pembahasan ini, tetapi sebagaimana sebagian Orientalis telah membuat
orang bingung tentang Al-Qur'an yang ditulis dalam skrip Kufi, maka saya akan
memberikan contoh tertentu tentang skrip ini.
Batu nisan dari Aswan
(Mesir Selatan) dengan inskripsi tahun 31 H.32 Prof.
Ahmad menganggap sebagai inskripsi Kufi yang tertua.33
Gambar 9.11:
Batu tulis di Mesir Selatan, tahun 31 H. Sumber: Hamidullah, Six originaux,
hlm. 69.
Inskripsi dalam skrip
Kufi dekat Ta' if (sebelah timur kota Mekah), menuliskan doa, tulisan tahun 40
H.34
Gambar 9.12:
Inskripsi )(01 -yang menarik, tahun 40 H., dengan bagan asli. Sumber: Al-Atlal,
vol. l, Papan 49. Dicetak kembali dengan izin mereka.
Inskripsi ini mungkin
bisa diterjemahkan seperti ini, "Rahmat dan Barakah Allah dilimpahkan
kepada ‘Abdur-Rahman bin Khalid bin. Al'As, ditulis pada tahun 40
hijrah."
Ayat Al-Qur'an dalam
skrip Kufi tahun 80 H. ditemukan di dekat Mekah.37
Gambar 9.13:
Ayat AI-Qur'an da/am skrip Kufi tahun 80 hijrah, Sumber: ar-Rashid, kitabat
Islamiyyah, hlm. 160.
Gambar 9.14:
Inskripsi Kufi yang cantik, tahun 84 H. Sumber: Ar-Rashid, Kitabat Islamiyyah,
hlm. 26.
Empat contoh tadi (gambar
9.11 - 9.14) berikut Iainnya40 memberi
penegasan bahwa walaupun pada abad pertama hijrah, skrip Kufi telah mendapat
tempat di seluruh negara Muslim (Mesir, Hejaz, Syria, Irak dst.). Inskripsi ini
bertentangan dengan Gruendler, yang menyatakan bahwa semua Mushaf Kufi muncul
pada abad kedua dan ketiga hijrah.41 Pada
pertengahan abad pertama, slcrip ini sudah terkenal dan dipakai di seluruh
dunia Islam, khususnya dalam uang logam,42 dan
tidak masuk akal kenapa harus menunggu satu abad atau lebih sebelum digunakan
dalam penulisan Mushaf Padahal, Mushaf Samarkand, yang dikatakan Mushaf
'Uthmani (Pertengahan pertama abad pertama Hijrah) ditulis dalam skrip Kufi.
3. Kesimpulan
Batu-batu Arab banyak
dihiasi beberapa contoh skrip Arab sejak pertengahan abad ketiga hijrah.
Beberapa aspek primitif, bahasa Arab kuno tidak pernah menunjukkan bentuk
bahasa Arab Nabatean itu sendiri sedangkan akar sejarahnya sampai pada zaman
Ibrahim dan Ismail yang ada sebelum Aramaik. Seperti bahasa lain, tulisan dan
ejaan bahasa Arab (palaeography dan orthography) terus berkembang. Perluasan
wilayah teritorial Muslim menyebabkan perkembangan beberapa skrip Arab seperti
Hejazi, Kufi dan tulisan yang disambung, dengan karakteristiknya
masing-masing. Tidak ada satu skrip yang mendominasi lainnya, dan tidak
terbatas pada suatu tempat. Dengan beberapa contoh skrip Kufi yang diambil dari
inskripsi abad pertama hijrah, kita bisa membantah teori Mushaf Kufi yang hanya
ditujukan pada abad kedua dan ketiga hijrah.
No comments:
Post a Comment
ini komentar