KAMI MEWASIATKAN KEPADA
SETIAP ORANG (MUSLIM) AGAR MENDIDIK ANAK-ANAKNYA UNTUK MENGHAFAL AL-QUR’AN
Oleh
Syaikh Abdullah bin
Abdurrahman Al-Jibrin
Pertanyaan.
Syaikh Abdullah bin
Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Sebagaimana yang anda ketahui bahwa Al-Qur’an
Al-Karim itu mempunyai peranan penting yang tampak jelas dalam perilaku
keluarga muslim dan masyarakat. Apakah Anda mempunyai saran dalam hal yang
penuh berkah ini, terutama dikarenakan kaum muslimin tidak mempunyai keinginan
untuk memasukkan anak-anaknya ke dalam halaqah jama’ah tahfizh Al-Qur’an.?
Jawaban.
Sungguh engkau sangat
bagus wahai penanya dan tidak ada tambahan lagi atas apa yang telah engkau
sebutkan.
Tidak ragu lagi bahwa
Al-Qur’an adalah Kalamullah, dan hanya membacanya karena Allah bisa mendapatkan
pahala, sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Barangsiapa
membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka dia mendapat satu kebaikan, sedangkan
satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat, saya tidak mengatakan Alif
Lam Mim itu satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu
huruf” [Hadits dikeluarkan oleh At-Tirmidzi dari Abdullah Ibn Mas’ud
Radhiyallahu ‘anhu no. 2910 Kitab Fadhail Al-Qur’an, bab: 16. Imam At-Tirmidzi
berkata : Ini hadits hasan shahih, hadits ini dishahihkan juga oleh Al-Albani,
lihat Shahih Al-Jami 5/340]
Jika halnya seperti ini
maka seharusnya setiap muslim itu memperhatikan Al-Qur’an, memperhatikan
membacanya, tajwidnya dan selalu sering membacanya agar dia termasuk dalam golongan
orang-orang yang membaca Al-Qur’an dengan sebenar-benarnya, seyogyanya
menetapkan jadwal harian untuk membacanya, sehingga tidak ada hari yang berlalu
tanpa membaca Al-Qur’an.
Bila dia mempunyai waktu
khusus seperti ba’da shalat Shubuh dan ba’da shalat Maghrib, dia mengambil
mushaf dan terus membacanya –bila tidak hafal- dia membaca apa yang mudah
baginya setiap hari. Dengan cara seperti ini berarti dia telah memperhatikan
Al-Qur’an dan tidak meninggalkannya, karena sesungguhnya Allah mencela orang-orang
yang meninggalkannya di dalam firmanNya.
“Artinya : Dan Rasul
berkata, “Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini
sesuatu yang diacuhkan” [Al-Furqan : 30]
Artinya mereka berpaling
dari Al-Qur’an.
Meninggalkannya adalah
berpaling darinya, tidak membacanya sesuai dengan yang semestinya dan
lain-lain, ini berhubungan dengan orang awam.
Begitu juga kami wasiatkan
kepada orang muslim yang baik terhadap dirinya sendiri dan yang cinta kepada
sesama, agar mendidik anak-anaknya untuk menghafal Kitab Allah semenjak usia
dini, menjadikan mereka cinta terhadap Kitab Allah dan mengajarkannya sejak
kecil sehingga mereka tumbuh terdidik di atas pemahaman Kitab Allah.
Sesungguhnya Jam’iyah
Khairiyah banyak tersebar di negeri ini (Saudi Arabia), di setiap daerah ada
sekolah untuk pengajaran Al-Qur’an. Anak-anak –biasanya- mempunyai waktu
senggang di sore hari setelah ba’da Ashar, mereka tidak mempunyai kesibukan,
oleh sebab itu si ayah seharusnya membawa anak-anaknya dan menggabungkan mereka
pada sekolah-sekolah ini serta mendorong dan memberi semangat mereka untuk hal
itu meskipun dengan diiming-imingi hadiah untuk hadir di sana dan menghafalnya.
Dengan hal seperti itu
berarti Allah Ta’ala memberi manfaat terhadap mereka dan mereka memberi manfaat
terhadap orang tuanya. Pembicaraan tentang manfaat ini sudah dikenal oleh semua
(orang), bukan di sini tempat bagi penjelasannya.
[Disalin dari buku 70
Fatwa Fii Ihtiraamil Qur’an, edisi Indonesia 70 Fatwa Tentang Al-Qur’an,
Penyusun Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz, hal. 22-24 Darul Haq]
No comments:
Post a Comment
ini komentar