Didik Anak Mencintai Al-Qur'an
Penulis: Isti Tanggal: 27.08.2003 Hits:
150
alhikmah.com -
Usia anak pra sekolah, diyakini banyak pihak sebagai masa emas,gold age. Masa
paling baik untuk menampung dan menghafalkan sesuatu. Pada masa ini anak
menyerap segala informasi yang ada. Ibarat spons menyerap semua air , tak
peduli apakah itu air bersih atau air kotor. Daya hafal dan penalarannya berbanding terbalik. Daya
hafalnya akan semakin berkurang sesuai dengan pertumbuhan usianya. Sebaliknya
penalarannya semakin bertambah.
Orang tua muslim
yang cerdas akan memanfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya.Dapat memilih
sesuatu yang menjadi prioritas untuk dihafal oleh anak. Sering kita dengar
sebagian orang tua yang memaksa anaknya untuk menghafal sesuatu yang kurang
berguna. Misalnya nama-nama pahlawan, jenis-jenis musik, nama-nama artis.
Sebenarnya semuanya bisa berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan
masa. Pada satu sisi, kita mungkin bangga jika anak bisa menyebutkan nama-nama
tersebut dengan tangkas. Tetapi sadarkah kita bahwa itu sama saja kita
memfungsikan memori anak dengan "sampah" yang sama sekali tidak
diperlukan bagi kehidupannya mendatang.
Orang tua perlu
memperhatikan perbedaan kemampuan individual anak. Daya hafal tiap anak
berbeda-beda. Tak perlu panik bila kita dapati anak kita tak sehebat anak
tetangga. Tetapi perlu usaha dari orang tua dengan cara yang baik dan penuh
kasih sayang. Dalam dunia pendidikan, teori conditioning mengatakan, seorang
anak akan belajar dengan mudah bila dalam situasi yang menyenangkan, dan itu
akan lebih berkesan dalam hidupnya. Segala permasalahan anak perlu disikapi
dengan bijaksana.
Pada kenyataannya hafalan adalah suatu beban yang
harus dipikul. Karena itu sebaik-baik beban adalah yang memang diperlukan
sebagai bekal dimasa yang akan datang. Maka orang tua perlu seleksi terhadap
materi yang dihafal anak baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jangan sampai berlebihan
sehingga melebihi kapasitas. Jika beban kelewat berat, fungsi kreatif dan emosi
pikiran anak yang sesungguhnya sangat penting, tidak dapat berfungsi secara
baik. Selain itu pada masa ini kepribadian anak sedang berkembang. Kepribadian
sebagai bekal baginya dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Hal-hal yang perlu
dihafalkan dan sangat baik bagi anak kita misalnya ayat-ayat Al-Quran, doa-doa
dan hadits. Ayat-ayat Al-Quran perlu dihafal sebagai bekal dalam hidupnya,
tidak hanya untuk masa yang akan datang tetapi juga untuk kehidupan yang
dilalui. Bukankah Allah menjanjikan ketenangan hati, lapang jiwa dan ketajaman
akal bagi orang yang mencintai Al-Quran? Pada usia ini jiwa, hati dan fikiran
mereka masih bersih.
Dalam sejarah para
salafus sholeh telah berhasil mendidik anaknya untuk mencintai Al-Quran dan
menghafalnya. Tanpa ada kesepakatan, bila ada yang belajar hadits atau ilmu
yang lain seorang anak harus menghafal Al-Quran. Menurut Ibnu Khaldun,
pengajaran orang tua terhadap anak tentang Al-Quran adalah syiar dalam agama
Islam. Dan semua bidang ilmu boleh dikuasai tetapi harus dekat dulu dengan
Al-Quran. Ibnu Sina juga berpendapat bila anak dipersiapkan untuk cinta pada
Al-Quran dan bisa menguasai huruf hijaiyah maka ia akan mudah menguasai ilmu
agama yang lain.
Rasulullah
Salallahu alaihiwasalam bersabda, jika mampu mendidik anak dekat pada Al-Quran
maka kita akan hidup di bawah naungan arsy Allah. Didiklah anakmu dalam tiga
hal:
1. Mencintai
nabimu
2. Mencintai agama
3. Membaca
Al-Quran
Karena
sesungguhnya orang yang mengamalkan Al-Quran akan berada di bawah naungan arsy
Allah bersama para nabi yang suci. Pada saat tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya.
Doa sangat penting
dihafalkan, karena ia merupakan wujud komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya.
Ada suatu
pengakuan sadar bahwa dirinya adalah hamba, sementara yang diserunya adalah
Tuhan, tempat ia menggantungkan hidup. Murtadha Mutahhari menjelaskan bahwa doa
adalah suatu sebab atas takdir yang telah diputuskan. Doa merupakan salah satu
sebab di semesta ini, yang memiliki pengaruh penting atas nasib manusia seperti
dikemukakan sebuah hadits bahwa doa menolak qadha walaupun telah selesai
diputuskan. Allah menegaskan dalam Al-Quran menegaskan, jika hamba-hambaKu
bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat dan memenuhi doa orang
yang memohon kepadaKu.
Alangkah bijaksana
bila orang tua tidak hanya memerintah anak untuk menghafal atau membaca tetapi
sekaligus memberikan pengertian tentang keutamaan-keutamaannya. Dan hal itu
sangat dibutuhkan baginya. Jika hal ini mampu kita lakukan beban menghafal itu
tidak lagi terasa berat tetapi sebaliknya seperti sesuatu yang menmang
disenanginya. Memberikan sebuah pengertian tentang sesuatu secara tepat, akan
membuat anak-anak kita 'menjadi lapar' dan beban hafalan itu berubah menjadi
makanan yang diperlukan.
Semoga bermanfaat.
Mara'ji:
"Mencerdaskan Anak" - Suharsono
No comments:
Post a Comment
ini komentar