Bidah menurut wahabi
Ada golongan lagi yang menganggap semua bidáh itu
dholalah/sesat dan tidak mengakui adanya bidáh hasanah/mahmudah, tetapi mereka
sendiri ada yang membagi bidáh menjadi beberapa macam. Ada bidáh mukaffarah
(bidáh kufur), bidáh muharramah (bidáh haram) dan bidáh makruh (bidáh yang
tidak disukai). Mereka tidak menetapkan adanya bidáh mubah, seolah-olah mubah
itu tidak termasuk ketentuan hukum syariát, atau seolah-olah bidáh diluar
bidang ibadah tidak perlu dibicarakan
Ibn al-Jauzi adalah al-Imam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi
al-Hasan al-Jauzi (w 597 H), Imam Ahlussunnah terkemuka, ahli hadits, ahli
tafsir, dan seorang teolog (ahli ushul) terdepan. Beliau bermadzhab Hanbali.
Awas salah; beda antara Ibn al-Jauzi dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah.
Adapun ibn Qayyim al-Jauziyyah ini adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar’i (w 751
H) murid dari Ibn Taimiyah yang dalam keyakinannya persis sama dengan Ibn
Taimiyah sendiri; dua-duanya orang sesat dan menyesatkan.
ngat-ingat neeeh…!!! Keduanya jauh berbeda; yang pertama
(Ibn al-Jauzi) Imam Ahlussunnah terkemuka, sementara yang kedua (Ibn Qayyim
al-Jauziyyah) adalah murid Ibn Taimiyah; yang dalam keyakinannya persis sama
dengan kayakinan tasybih Ibn Taimiyah.
sekali lagi… Awas salah!! Ibn Qayyim; murid Ibn Taimiyah
ini di antara keyakinannya yang juga persis keyakinan gurunya;
1. Orang yang
tawassul dengan Nabi atau orang-orang saleh adalah orang musyrik,
2. Perjalanan
untuk ziarah ke makam Rasulullah adalah perjanan maksiat,
3. Berkeyakinan Allah duduk di atas arsy,
4. Berkeyakinan bahwa neraka akan punah dan siksaan
terhadap orang-orang kafir di dalamnya akan habis, dan berbagai lainnya. Bukan
isapan jempol, ini semua ada datanya, bahkan dia tuliskan dalam karya-karyanya
sendiri…
No comments:
Post a Comment
ini komentar