pendapat Aswaja : Allah Ta’ala tidak disifatkan duduk di
atas arasy
dalilnya : Setiap yang bersifat duduk di atas sesuatu itu sama sipat makhlukNya baik lebih besar atau kecil dari, semua itu adalah sifat-sifat jisim yang mempunyai kadar yang tertentu, sedangkan Allah Ta’ala maha suci dari perkara-Perkara tersebut. Dan tidak mungkin sama dgn MakhlukNya.
dalilnya : Setiap yang bersifat duduk di atas sesuatu itu sama sipat makhlukNya baik lebih besar atau kecil dari, semua itu adalah sifat-sifat jisim yang mempunyai kadar yang tertentu, sedangkan Allah Ta’ala maha suci dari perkara-Perkara tersebut. Dan tidak mungkin sama dgn MakhlukNya.
Allah berfirman “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatu pun dari makhlukNya baik dari satu segi maupun dari semua segi, dan tidak ada sesuatu pun yang menyerupaiNya".(Asyura ayat:11)
Imam al-Syafi‘iyy rahimahullah yang wafat pada 204 Hijriyyah pernahberkata: “Dalil bahwa Allah wujud tanpa tempat adalah Allah Ta’ala telah wujud dan tempat pula belum wujud,kemudian Allah mencipta tempat dan Allah tetap pada sifat-Nya yang azali sebelum terciptanya tempat, maka tidak harus berlaku perubahan padazat-Nya dan begitu juga tiada pertukaran pada sifat-Nya.”
Kenyataan Imam al-Syafi‘iyy ini dinyatakan oleh Imam al-Hafiz Murtadha al-Zubaydiyydi dalam kitab beliau berjudul Ithafal-Sadah al-Muttaqin ( ﺘﻤﻼ
ﺓﺩﺍﺳﻼ
ﻓﺎﺣﺘﺈ ), juzuk kedua,
mukasurat 36,cetakan Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Pendapat Wahabi : Wahabi beriktikad bahwa Allah Ta’ala duduk di atas arasy. Rujukan mereka : Kitab mereka:Nazarot Wa Ta’aqubat Ala Ma Fi kitab Assalafiah,Karangan: Soleh Fauzan,m/s: 40 Darul Watan Riyadh.Pernyataan imam Syafi'i utuk mereka yg mengatakan Allah bertempat dan bertubuh adalah Kafir.
Berkata:Al-Imam Syafe'i R.a: Siapa orang yang mengatakan dengan yakin
sesungguhnya Allohu itu duduk/bersemayam di Arsy, maka ia kafir
sesungguhnya Allohu itu duduk/bersemayam di Arsy, maka ia kafir
Barangsiapa mengi'tiqadkan atau meyakinkan bahwa Allahu ta'ala berbentuk jisim (bentuk makhluk) sebagimana jisim-jisim yang ada pada makhluk, maka orang tersebut hukumnya kafir..Fathul Majid Ketahuilah bahwa Al-Qorofi danlain-lain telah menceritakan dari Imam Syafe'i R.a, Imam Malik R.a, Imam
Ahmad R.a, dan Imam Abu Hanifah R.a , Kafirnya orang yang mengatakan dgn keyakinan tentang arah dan penyerupaan, mereka memang pantas mendapatkan gelar kafir. Ibnu HajarAl-Haitami dalam Minhajul Qowim
Ahmad R.a, dan Imam Abu Hanifah R.a , Kafirnya orang yang mengatakan dgn keyakinan tentang arah dan penyerupaan, mereka memang pantas mendapatkan gelar kafir. Ibnu HajarAl-Haitami dalam Minhajul Qowim
No comments:
Post a Comment
ini komentar